Page 144 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 APRIL 2021
P. 144

Menurut  dia,  THR  keagamaan  adalah  pendapatan  non  upah  yang  wajib  dibayarkan  oleh
              pengusaha  kepada  pekerja/buruh,  Adapun,  dengan  pembayaran  THR  ini,  diharapkan  dapat
              meningkatkan  daya  beli  masyarakat,  sehingga  konsumsi  meningkat  dan  bisa  mendorong
              pertumbuhan ekonomi sesuai dengan target yang ditetapkan.

              Lebih lanjut, Ida juga mengatakan bahwa pihaknya sudah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor
              M/6/HK.04/IV/2021 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan
              Tahun  2021  bagi  Pekerja/Buruh  di  Perusahaan.  Dengan  surat  edaran  tersebut  pengusaha
              diwajibkan untuk memberi THR Keagamaan secara penuh kepada pekerja/buruhnya pada H-7
              Lebaran.

              Ida juga menjelaskan, bagi perusahaan yang terdampak Covid-19, dan tidak mampu membayar
              THR  sesuai  waktu  yang  ditentukan,  maka  perusahaan  perlu  melakukan  dialog  secara
              kekeluargaan dengan itikad baik dan membuat kesepakatan secara tertulis tentang batas waktu
              pembayaran THR tersebut.

              "Kami memberikan kelonggaran H-1 [hari raya keagamaan], ini tidak menghilangkan kewajiban
              membayarkan THR sesuai dengan besaran yang ditentukan di perundang-undangan," jelas Ida.

              Dia  juga  mengatakan  ketidakmampuan  perusahaan  membayar  THR  tepat  waktu  harus
              dibuktikan dengan laporan keuangan internal perusahaan secara transparan dan dilaporkan pada
              Dinas Ketenagakerjaan setempat paling lambat 7 hari sebelum hari raya.

              Menurut Ida, kepada para pengusaha yang terlambat membayar THR dan melewati tenggat H-
              1  Lebaran,  akan  ada  sanksi  5%  dari  besaran  THR  yang  harus  dibayarkan  kepada  pekerja.
              Sedangkan bagi pengusaha yang tidak membayar THR, sanksinya mulai dari teguran hingga
              pembatasan aktivitas usaha.

              Untuk  memberikan  kepastian  dan  mengatasi  keluhan  dan  konsultasi,  Menaker  juga  sudah
              meminta  Gubernur  dan  bupati/walikota  untuk  menegakkan  hukum  sesuai  kewenangannya,
              memperhatikan rekomendasi dari pemeriksaan pengawas serta membentuk Posko THR. Posko
              THR  ini  melibatkan  Serikat  Pekerja  (SP)/Serikat  Buruh  (SB)  dan  Pengusaha  yang  tergabung
              dalam Dewan Pengupahan Nasional sebagai tim pemantau Posko THR.




































                                                           143
   139   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149