Page 531 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 APRIL 2021
P. 531

PEKERJA KONTRAK DAN OUTSOURCING WAJIB DAPAT THR

              Keberadaan Posko Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan 2021 Kementerian Ketenagakerjaan
              (Kemenaker) dimanfaatkan secara maksimal oleh pekerja/buruh. Hingga akhir pekan lalu, sudah
              194 laporan pembayaran THR yang diterima.

              Kementerian Ketenagakerjaan memastikan pembayaran Tunjangan Hari Raya atau THR tidak
              ada perbedaan status kerja, outsourcing maupun kontrak. Selama para pekerja telah bekerja
              selama  1  bulan  atau  lebih  dan  masih  memiliki  hubungan  kerja,  maka  THR  untuk  karyawan
              tersebut wajib dibayarkan.

              Pekerja/buruh berdasarkan PKWTT yang mengalami PHK oleh pengusaha terhitung sejak H-30
              hari sebelum hari raya keagamaan. Pekerja/buruh yang dipindahkan ke perusahaan lain dengan
              masa kerja berlanjut, apabila dari perusahaan lama belum mendapatkan THR.

              Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengungkapkan, laporan tersebut diterima
              dalam kurung waktu empat hari, yakni 20-23 April 2021. Adapun, jumlah tersebut terdiri dari
              119 konsultasi THR dan 75 pengaduan THR.

              Ia memastikan, setiap laporan yang masuk ke posko melalui PTSA, call center maupun secara
              online akan langsung ditindaklanjuti oleh tim penanganan. Baik dari Ditjen Pembinaan Hubungan
              Industrial  dan  Jaminan  Sosial  Tenaga  Kerja  (PHI  dan  lamsos)  maupun  Ditjen  Pembinaan
              Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PPK dan K3) Kemnaker.

              "Kita  juga  berkoordinasi  dengan  dinas-dinas  tenaga  kerja  untuk  mempercepat  penanganan
              laporan THR," ujarnya di Jakarta, kemarin (25/4).

              Karenanya, Ida mendorong pekerja/buruh, manajemen perusahaan, maupun masyarakat umum
              yang butuh informasi, konsultasi, atau punya masalah terkait THR bisa langsung mengadu ke
              posko. Tidak hanya di pusat, posko THR Keagamaan 2021 ini juga ada di daerah baik di tingkat
              provinsi, maupun kabupaten/kota.

              Dalam pelaksanaannya, lanjut dia, poskoTHR 2021 ini juga melibatkan Tim Pemantau dari unsur
              Serikat  Pekerja/Serikat  Buruh  (SP/SB)  dan  Organisasi  Pengusaha  yang  duduk  dalam
              keanggotaan  Dewan  Pengupahan  Nasional.  Tim  pemantau  ini  bertugas  memantau  jalannya
              posko  THR  2021,  sekaligus  memberikan  saran  dan  masukan  kepada  Tim  Posko  mengenai
              pelaksanaan tugas posko THR 2021.

              Pekerja Kontrak

              Dalam  kesempatan  yang  sama,  Dirjen  Pembinaan  Hubungan  Industrial  dan  Jaminan  Sosial
              Tenaga Kerja (PHI dan Jamsos) Kemnaker Indah Anggoro Putri mengingatkan, bahwa pekerja
              dengan status outsourcing (alih daya), kontrak, ataupun pekerja tetap berhak menerima THR
              Keagamaan.

              Pembayaran THR Keagamaan ini sesuai Surat Edaran (SE) Nomor M/6/HK.04/IV/2021 tentang
              Pelaksanaan  Pemberian  THR  Keagamaan  Tahun  2021  bagi  Pekerja/Buruh  di  Perusahaan.  Di
              mana, pada prinsipnya mewajibkan pengusaha untuk memberi THR Keagamaan secara penuh
              kepada pekerja/ buruhnya pada H-7 Lebaran.

              Putri  menjelaskan,  ada  tiga  jenis  pekerja/buruh  yang  berhak  memperoleh  THR  Keagamaan.
              Pertama,  pekerja/buruh perjanjian  kerja  waktu  tertentu  (PKWT)  atau  perjanjian  kerja  waktu
              tidak tertentu (PKWTT) yang memiliki masa kerja 1 bulan secara menerus atau lebih. Kedua,
              pekerja/buruh berdasarkan PKWTT yang mengalami PHK oleh pengusaha terhitung sejak H-30
              hari sebelum hari raya keagamaan.


                                                           530
   526   527   528   529   530   531   532   533   534   535   536