Page 527 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 APRIL 2021
P. 527

Hari Raya (THR) keagamaan tahun 2021 secara penuh, atau tanpa dicicil. Pasalnya Pemerintah
              telah  memberikan  berbagai  bentuk  dukungan  kepada  pengusaha  untuk  mengatasi  dampak
              Covid-19.

              Kalaupun perusahaan bermasalah karena pandemi covid 19, lanjut Irwan, maka harus dibangun
              komunikasi antara perusahaan dengan pekerja.

              “Dan jika mereka melakukan penangguhan pembayaran THR maka harus melapor ke Disnaker
              setempat  untuk  dilakukan  evaluasi.  Kami  akan  menurunkan  tim  untuk  mengecek  langsung
              kondisi perusahaan tersebut utamanya kondisi keuangannya selama dua tahun.” jelasnya.

              Secara teknis, Kepala Seksi Penyelesaian perselisihan Hubungan Industrial Andi Sunrah Djaya
              menjelaskan  bahwa  selain  karyawan  atau  buruh  yang  telah  bekerja  lebih  dari  setahun,
              disebutkan  dalam  aturan  tersebut,  ada  3  golongan  yang  juga  berhak  mendapatkan  THR
              keagamaan, yakni: 1. Pekerja/buruh berdasarkan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) atau
              Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) yang mempunyai masa kerja 1 bulan secara
              terus menerus atau lebih.

              2. Pekerja/buruh berdasarkan PKWTT yang mengalami PHK terhitung sejak H-30 hari sebelum
              hari raya keagamaan 3. Pekerja/buruh yang dipindahkan ke perusahaan lain dengan masa kerja
              berlanjut, apabila dari perusahaan lama belum mendapatkan THR.
              “Tahun tahun sebelumnya banyak yang mempertanyakan bagaimana dengan pekerja kontrak
              apakah berhak menerima THR atau tidak. Jadi sesuai aturan di atas karyawan kontrak juga
              berhak menerima THR,” ucap Andi Sunrah, Lebih lanjut, Dirinya menerangkan, pihak Disnaker
              telah membentuk tim persiapan THR yang terdiri dari beberapa mediator bertugas melakukan
              pembinaan  terhadap  perusahaan  7  hari  sebelum  dan  setelah  hari  raya,  “Kami  juga  telah
              membentuk tim persiapan, 7 hari sebelum hari raya untuk melakukan pembinaan hubungan
              industrial. Rencananya hingga 7 hari setelah hari H (lebaran) tim tetap memantau, maksudnya
              adalah mengantisipasi karyawan yang belum terbayarkan THRnya.” terangnya.

              “Jika  ada  karyawan  yang  belum  terbayarkan  haknya  (THR)  maka  kami  akan  melakukan
              pembinaan dan jika setelah pembinaan belum juga ada tindak lanjut dari perusahaan untuk
              memberikan  hak  karyawan  maka  kami  akan  melimpahkan  ke  bidang  pengawasan  disnaker
              provinsi Sulsel untuk ditindaki.” tegasnya.

              Andi Sunrah juga menyarankan kepada perusahaan agar mendahulukan musyawarah dengan
              karyawan agar menghindari perselisihan.

              “Utamakan dialog sebelum ada perselisihan karena THR ini juga menjadi alasan perselisihan.
              Perusahaan dianjurkan agar melakukan musyawarah perundingan dengan karyawan sebelum
              memasuki 7 hari jelang raya.” pungkas Andi Sunrah.





















                                                           526
   522   523   524   525   526   527   528   529   530   531   532