Page 81 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 DESEMBER 2020
P. 81
KEMNAKER SEBUT GREEN PRODUCTIVITY KUNCI AKSELERASI PEMBANGUNAN DI
MASA DEPAN
Direktur Bina Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI, Fahrurozi,
menganggap produktivitas adalah kata kunci untuk mengakselerasi pembangunan kedepannya.
Menurut Fahrurozi, dalam upaya upaya untuk meningkatkan produktivitas juga harus dilakukan
Green Productivity (GP).
"Green Productivity (GP) adalah salah satu bagian terpenting yang harus segera menjadi aksi
nyata dalam masyarakat baik dalam kehidupan sehari hari di dunia kerja khususnya," ujarnya
saat membuka Training Green Productivity for Certification Body yang dilaksanakan selama 5
hari dari 26-30 November 2020 di Hotel Mercure Gatot Subroto, Jakarta.
Training Green Productivity for Certification Body ini diikuti 20 peserta termasuk para akademisi
penyusun modul, perusahaan swasta dan BUMN, kementerian dan lembaga pemerintah yang
terkait GP, serta stakeholders lainnya.
Seminar ini dibuka oleh Direktur Bina Produktivitas, Fahrurozi, dengan menghadirkan Ketua
Lembaga Produktivitas Nasional, Bomer Pasaribu, sebagai keynote speaker. Seminar
menghadirkan 8 narasumber dan beberapa praktisi yang telah menerapkan GP, baik di organisasi
maupun perusahaan, termasuk dari APO yaitu Mr alex Yap dari Malaysia melalui online.
Fahrurozi menjelaskan dasar dari kegiatan ini karena Indonesia adalah salah satu negara
anggota Asian Productivity Organization (APO). "Oleh APO Secretariat untuk menjadi negara
anggota harus menjadi Green Productivity Specialist," katanya.
Training Green Productivity for Certification Body (c)2020 Tujuan dari kegiatan ini adalah
mendiskusikan dan mengambil keputusan untuk suatu bentuk dan format modul Green
Productivity yang akan digunakan; Bersama dalam satu perspektif, satu tujuan dalam
menerapkan modul GP sebagai salah satu prasyarat untuk pembentukan Certification Body yang
telah ditetapkan oleh APO Secretariat sebagai bagian dari APO Acreditation Body.
"Kegiatan ini sekaligus sebagai salah satu forum group discussion, antara para penyusun modul
yang berasal dari berbagai komunitas dan stakeholders bersama para pakar produktivitas dari
dalam dan luar negeri," kata Fahrurozi.
Fahrurozi berharap dengan adanya kegiatan ini dapat dihasilkan suatu program atau modul yang
telah difinalisasi bersama dengan para expert baik secara format dan konten. "Sehingga hasilnya
dapat dipakai untuk menghasilkan assessor produktivitas bidang Green Productivity Specialist
yang kualifikasinya dapat dipertanggungjawabkan," katanya.
Dalam paparannya, Bomer pasaribu juga menyampaikan betapa pentingnya GP untuk
membangun suatu bangsa. GP akan mempunyai nilai ekonomi tinggi dengan menggunakan
energi sumber daya alam yang diatur dengan baik. "Banyak sumber daya alam berupa energi
angin, air dan sinar matahari yang harusnya dimanfaatkan lebih baik lagi," ujarnya.
[hhw].
80