Page 25 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 NOVEMBER 2020
P. 25
Judul Lagi, TKW Asal Indonesia Disiksa di Malaysia
Nama Media Koran Jakarta
Newstrend Kasus PMI Mei Haryanti
Halaman/URL Pg5
Jurnalis E-10
Tanggal 2020-11-27 04:53:00
Ukuran 262x58mmk
Warna Hitam/Putih
AD Value Rp 37.728.000
News Value Rp 113.184.000
Kategori Ditjen Binapenta
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
negative - Benny Ramdani (Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia) Kami usulkan
agar penempatan pekerja kita di Malaysia harus ditinjau ulang. Kiranya Kemanaker bersama
Kementerian Luar Negeri duduk bersama membahas masalah ini. Sebab kasus penyiksaan
seperti ini sudah sering terjadi. Ini menyangkut harga diri bangsa. Malaysia belum secara utuh
memberikan pelindungan kepada PMI
Ringkasan
Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) meminta Kementerian Ketenagakerjaan
(Kemenaker) untuk meninjau ulang penempatan pekerja migran di Malaysia. Hal itu menyusul
penyiksaan yang dialami Mei Harianti, tenaga kerja wanita (TKW) 26 tahun yang bekerja sebagai
Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT) di Malaysia.
Kepala BP2MI, Benny Ramdhani menegaskan masa berlaku nota kesepahaman atau
memorandum of understand-ing (MoU) antara Indonesia dengan Malaysia soal penempatan
pekerja ini sudah habis 2016. Artinya, selama empat tahun ini terjadi kekosongan hukum
sehingga bisa saja berdampak buruk bagi pekerja migrant Indonesia (PMI).
Pekerja migran bisa bekerja di sektor konstruksi dapat dimaksimalkan bekerja di perusahaan
BUMN sektor konstruksi, termasuk Wika, PP, Adhikarya dan Hutama Karya.
LAGI, TKW ASAL INDONESIA DISIKSA DI MALAYSIA
Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) meminta Kementerian Ketenagakerjaan
(Kemenaker) untuk meninjau ulang penempatan pekerja migran di Malaysia. Hal itu menyusul
penyiksaan yang dialami Mei Harianti, tenaga kerja wanita (TKW) 26 tahun yang bekerja sebagai
Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT) di Malaysia.
Kepala BP2MI, Benny Ramdhani menegaskan masa berlaku nota kesepahaman atau
memorandum of understand-ing (MoU) antara Indonesia dengan Malaysia soal penempatan
24