Page 88 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 MARET 2021
P. 88

MUCHTAR PAKPAHAN MENINGGAL, FSPMI KEHILANGAN TOKOH BURUH

              JAKARTA -- Tokoh perburuhan yang sempat mendirikan Partai Buruh pada awal reformasi Muctar
              Pakpahan, meninggal dunia pada Ahad (21/3). Presiden Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia
              (FSPMI)  Riden  Hatam  Aziz  mengakui,  turut  merasa  kehilangan  atas  meninggalnya  Muchtar
              Pakpahan yang ia anggap sebagai tokoh buruh sejati di awal reformasi.

              FSPMI  mengucapkan  rasa  duka  yang  mendalam  atas  berpulangnya  tokoh  buruh  Indonesia,
              Muchtar  Pakpahan  ini.  "Kami  turut  merasa  kehilangan  dengan  meninggalnya  Bang  Muchtar
              Pakhpahan, yang kami anggap salah satu pejuang buruh sejati di era Orde Baru dan Reformasi,"
              kata Riden ketika diwawancarai wartawan melalui telpon, Senin (22/3).

              Riden menganggap Muchtar Pakpahan merupakan satu satunya pemimpin buruh yang berani
              berteriak  melawan  ketidakadilan  kaum  pekerja  di  era  Orde  Baru.  Sebagaimana  diketahui,  ia
              mengingatkan pada saat Orde Baru, saat itu aparat sangat represif dengan pergerakan kaum
              buruh.
              Namun  faktanya,  Muchtar  Pakpahan  adalah  tokoh  yang  mendirikan  Serikat  Buruh  Sejahtera
              Indonesia (SBSI) pada 1992. Saat itulah, dia menilai, sosok Muchtar Pakpahan menjadi pejuang
              buruh,  yang  lantang  tidak  hanya  melawan  ketidakadilan  korporasi  namun  juga
              ketidakberpihakan pemerintah dan represi dari aparat.
              "Pak  Harto  saat  itu,  memegang  rezim  begitu  kuat.  Namun,  beliau  berani  mendirikan  serikat
              pekerja independen," ujarnya.

              Riden yang mengaku pertama kali berinteraksi dengan Muchtar Pakhpahan pada 2007 lalu ini,
              mengaku sosok almarhum memang tegas dalam pembelaannya terhadap buruh. Ini dibuktikan
              ketika awal reformasi, ia juga mendirikan Partai Buruh. Walaupun partai yang ia dirikan tidak
              mendapat  dukungan  kursi,  namun  ini  menunjukkan  Muchtar  telah  menjadi  ikon  perburuhan
              Indonesia.
              "Terbukti  beliau  banyak  mendapatkan  penghargaan-penghargaan  atas  HAM.  Sebagaimana
              diketahui buruh dahulu sangat rentan dengan pelanggaran HAM dan eksploitasi," paparnya.

              Riden sendiri merasakan kebersamaan yang intens dengan Muchtar Pakhpahan saat kritik para
              buruh melalui (Komite Aksi Jaminan Sosial) KAJS tahun 2011. Berkat perjuangan buruh pada
              saat  itu,  maka  BPJS  kesehatan  mengakomodir  buruh  juga.  Dan  almarhum,  ungkapnya,  ikut
              bergabung dalam KAJS saat itu.

              "Bukti integritas beliau bisa dilihat di setiap rapat para buruh terkat KAJS sampai larut malam,
              almarhum tetap ikut terlibat. Bahkan dalam konsolidasi lapangan beliau juga ikut bersama para
              rekan serikat buruh," imbuhnya.

              Dan yang terakhir, kenang Riden, adalah ketika masa perjuangan mengkritik UU Omnibus Law
              atau  Cipta  Kerja,  yang  baru  disahkan  pada  2020  lalu.  Di  UU  Omnibus  Law,  sosok  Muchtar
              Pakpahan diketakui juga melakukan kritik yang begitu kuat untuk membela kaum buruh.

              "Sampai  akhir  hayat,  beliau  kita  tahu  ikut  dalam  Judicial  Review  UU  Omnibus  Law  ini  ke
              Mahkamah Konstitusi," terangnya.

              Karena itu, menurut FSPMI, banyak sekali kenangan dan perjuangan bersama sosok Muchtar
              Pakpahan, mulai dari pendapat dan sikap-sikap pejuangannya yang menjadi acuan dalam hukum
              ketenagakerjaan. Karena memang background pendidikan Muchtar Pakpahan di bidang hukum.




                                                           87
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93