Page 140 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 MARET 2021
P. 140

(DUDI) setempat. Ida berharap, dengan hal ini alumni pelatihan dapat langsung terserap ke
              pasar kerja.
              "Kalau BLK ternyata akan melahirkan pengangguran baru, tidak usah bangun BLK Sofifi di Maluku
              Utara  ini.  Tutup  saja  BLK.  Buat  apa  kalau  pelatihan  kita  lakukan  justru  malah  menambah
              pengangguran baru," kata Ida dalam keterangan tertulis, Jumat (5/3/2021).

              Lebih lanjut, Ida menjelaskan Maluku Utara merupakan salah satu daerah yang menjadi harapan
              bagi pembangunan wilayah Indonesia bagian Timur. Menurutnya, daerah ini memiliki banyak
              sumber daya yang harus dikembangkan. Ida pun menilai Maluku utara dapat menarik investasi
              baru yang pada akhirnya akan menciptakan lapangan kerja baru.

              "Ayo, kita kolaborasi, baik pemerintah dan swasta untuk siapkan SDM kompeten! SDM Maluku
              Utara harus menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri. Ini menjawab tantangan pengangguran
              kita  yang  semakin  tinggi.  Kita  tidak  bisa  melakukan  kerja  biasa-biasa  saja.  Kita  harus  bisa
              menjawab kebutuhan, tantangan, dan dinamika ketenagakerjaan," pungkasnya.
              Ida pun mengajak seluruh pengelola BLK, termasuk BLK Ternate untuk melakukan transformasi
              BLK.  Adapun  transformasi  ini  akan  dilakukan  dalam  berbagai  cara.  Mulai  dari  reformasi
              kelembagaan,  redesain  substansi  pelatihan,  revolusi  SDM,  revitalisasi  fasilitas  dan  sarana
              prasarana, rebranding BLK, dan relationship.
              Diketahui, selama ini Kemnaker telah menyusun sejumlah kebijakan pelatihan vokasi agar sesuai
              dengan munculnya peluang usaha dan jenis pekerjaan baru di era pandemi. Di antaranya adalah
              kebijakan Triple Skilling, yakni skilling, reskilling, dan upskilling bagi pekerja.

              Selain itu, lanjut Ida, dilakukan juga optimalisasipemagangan berbasis jabatan, peningkatan soft
              skills, perubahan kurikulum dan metode yang berfokus pada human digital online (menggunakan
              metode blended training), serta kolaborasi dengan semua stakeholders. Khususnya dengan para
              pelaku industri guna menciptakan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
              Ida menilai sinergi dan kolaborasi antara BLK dan stakeholders sebagai pengguna tenaga kerja
              sangatlah penting. Terutama dengan para pelaku dunia usaha dan industri. Menurut Ida, dengan
              adanya sinergi maka dapat dipastikan lulusan pelatihan telah sesuai dengan kebutuhan industri
              dan lebih mudah terserap.
              Ia pun menjelaskan dunia usaha sebagai penyerap tenaga kerja memiliki peran besar dalam
              menentukan kompetensi yang dibutuhkan saat ini dan di masa depan. Ia pun berharap agar
              proses link and match antara pendidikan dan dunia kerja bisa tercipta.

              "Pada akhirnya, program pelatihan vokasi akan mengurangi biaya training dan investasi SDM
              bagi industri, sehingga tercipta hubungan yang saling menguntungkan antara BLK dan industri,"
              ucapnya.



















                                                           139
   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144   145