Page 25 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 FEBRUARI 2021
P. 25

Badan  Pusat  Statistik  (BPS)  mencatatkan  kinerja  ekspor  minus  7,7  persen  dan  impor  minus
              14,7persen pada kuartal IV 2020. Terkontraksinya dua sektor itu mencerminkan roda industri
              yang masih terpukul.

              "Artinya,  produktivitas  terhambat.  Itu  memengaruhi  investasi  baru  yang  cenderung  lebih
              rendah,"  kata  Andry  Satrio  Nugroho  yang  merupakan  kepala  Center  of  Industry,  Trade  and
              Invest-ment pada Institute for Development of Economics and Finance (Indef) kemarin (7/2).

              Andry  menilai  industri-industri  potensial  belum  tergarap  secara  optimal.  Dia  menambahkan,
              kebijakan pemerintah yang tidak tepat justru akan merugikan industri. Misalnya, pemberlakuan
              pembatasan  kegiatan  masyarakat  (PPKM)  Jawa-Bali  yang  menerapkan  25  persen  work  from
              office di semua sektor.

              "Jika  ini  dilakukan  di  industri  manufaktur,  sama  saja  menutup  operasinya.  Karena  akan
              menghambat lini produksinya Kalau 50 persen, mungkin masih bisa jalan," ungkapnya.

              Terpisah, pengamat ketenagakerjaan Timboel Siregar meminta pemerintah tetap mem-berikan
              bantuan  subsidi  upah  (BSU)  tahun  ini  Sebab,  daya  beli  pekerja  masih  rendah.  "Banyak
              perusahaan yang kondisinya belum membaik. BSU masih sangat dibutuhkan pekerja."

              Namun, dia menyarankan data penerima BSU diaudit lagi. Mereka yang dirumahkan tanpa upah
              atau dipotong upahnya perlu mendapatkan BSU. Menurut dia, Kementerian Ketenagakerjaan
              seharusnya memiliki data tersebut. (han/lyn/cl9/hep)


















































                                                           24
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30