Page 95 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 FEBRUARI 2021
P. 95

"Kalau saya baca di berita, Menteri Pendidikan Nadiem Makarim kan bilang bantuannya sebesar
              Rp 1,8 juta per orang. Tapi yang saya terima cuma Rp 1,69 juta," kata Indira kepada, Jumat
              (5/2).

              Dia pun menunjukkan buku rekening tabungannya yang menerakan saldo senilai Rp 1,69 juta
              tersebut. Dana itu masuk pada 4 Desember 2020, namun baru sekarang ini dia cairkan. Sehingga
              Indira baru menyadari ada potongan BLT subsidi gaji tersebut.

              Dia memastikan, dana itu memang dari program BLT subsidi gaji untuk tenaga pendidik dan
              bukan transferan dari sumber lain. "Ini rekening baru, jadi untuk tenaga pendidik/dosen, ada
              subsidi  Rp  1,8  juta  diberikan  dari  Kemendikbud  dalam  bentuk  rek  di  BNI.  Dan  kita  harus
              mengaktifkan rekening tersebut," ujarnya.

              Dia  mempertanyakan  untuk  apa  potongan  sebesar  Rp  131.000  tersebut.  Menurut  dia,  kalau
              memang untuk biaya bank atau ada potongan pajak, mengapa tidak diinformasikan sejak awal.

              Meskipun tidak terlalu besar, namun jika potongan itu dilakukan ke seluruh penerima sebanyak
              2 juta tenaga pengajar, totalnya mencapai Rp 262 miliar.

              Mengutip pemberitaan pada 17 November 2020, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem
              Makarim, mengungkapkan adanya program BLT subsidi gaji untuk 2 juta tenaga pendidik, mulai
              dari guru hingga dosen, termasuk yang statusnya honorer.

              Bantuan ini diberikan dengan syarat gaji yang bersangkutan Rp 5 juta ke bawah, status WNI,
              bukan PNS, tidak menerima subsidi gaji dari Kemnaker, dan bukan penerima program Kartu
              Prakerja.

              "Alasannya agar bansos adil dan enggak tumpang tindih. Enggak ada individu dapat bantuan
              berlimpah, sehingga yang lain tidak mendapatkan. Ini kriteria sederhana," ujar Nadiem dalam
              peluncuran bantuan subsidi upah bagi tenaga pendidik non-PNS secara virtual, Selasa (17/11).

              Secara rinci, bantuan itu disalurkan kepada 162.277 orang non-PNS di perguruan tinggi negeri
              dan swasta. Sebanyak 1,63 juta guru, dan 237.623 orang tenaga perpustakaan, laboratorium,
              dan administrasi juga ditargetkan mendapatkan bantuan subsidi upah.

              Soal adanya potongan ini, kumparan sudah mengkonfirmasi ke pihak Kemendikbud dan BNI.
              Kemendikbud belum merespons pertanyaan kumparan melalui Whatsapp dan telepon.

              Sementara itu berdasarkan keterangan BNI, Bantuan Subsidi Guru (BSU) diberikan untuk Guru
              Non PNS. Nilai bantuan yang diberikan adalah 1.800.000 (belum diperhitungkan pajak).

              Bagi guru yang telah memiliki NPWP maka potongannya adalah 5 persen atau sebesar Rp 90.000,
              sehingga nominal yang diterima adalah Rp 1.710.000

              Bagi guru yg tidak memiliki NPWP tarif  pajaknya adalah 6 persen atau sebesar Rp 108.000,
              sehingga nominal yang diterima adalah Rp 1.692.000.
              Dengan demikian memang pada saat kementerian Kemendikbud mentransfer ke rekening guru
              tersebut yang kebetulan ada di BNI adalah sudah net. BNI atau perbankan tidak melakukan
              pemotongan sama sekali. Dan bila melihat capture buku tabungan ybs, dipastikan bahwa guru
              tsb belum memiliki NPWP (nominal yg diterima 1.692.000).







                                                           94
   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100