Page 93 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 FEBRUARI 2021
P. 93

Timboel mengatakan, bantuan subsidi upah (BSU) masih sangat dibutuhkan oleh pekerja. BSU
              akan  meningkatkan  daya  beli  pekerja  sehingga  mendukung  konsumsi  agregat  yang  akan
              meningkatkan  pertumbuhan  ekonomi  nasional.  Dengan  pertumbuhan  ekonomi  2020  yang
              terkontraksi 2,07 persen dibandingkan tahun 2019 menunjukkan kondisi konsumsi agregat di
              2019 belum membaik.

              "Walaupun APBN 2021 tidak mengalokasikan Anggaran BSU, saya berharap Pemerintah bisa
              menganggarkan BSU di APBN Perubahan 2021 sehingga BSU tetap ada untuk para pekerja,"
              kata Timboel dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/2).

              Jika  BSU  kembali  dilanjutkan  pada  APBN-P  2021,  Timboel  mengatakan,  pemerintah  harus
              memperbaiki data pekerja yang akan menerima BSU. Tidak lagi didasarkan hanya pada data
              BPJS Ketenagakerjaannya, sehingga benar - benar tepat sasaran.

              Ia  menerangkan,  banyak  pekerja  yang  dirumahkan  tanpa  upah,  dipotong  upahnya,  dan  hal
              lainnya.  Pekerja  yang  seperti  itulah  yang  tepat  menerima  BSU.  Pemerintah  cq  Kementerian
              Ketenagakerjaan  dan  Dinas  Ketenagakerjaan  pasti  memiliki  data  tentang  pekerja  -  pekerja
              tersebut karena mediator dan pengawas ketenagakerjaan kerap kali mendatangi perusahaan.

              Selain itu proses pemberian dana BSU tersebut juga dimungkinkan diberikan via kantor pos tanpa
              harus via transfer bank. Ia mengusulkan, bisa juga dilakukan kombinasi cara pembayaran BSU
              antara via rekening dan via kantor pos. Belajar dari program BSU tahun lalu, dimana terdapat
              sekitar 140.000 pekerja yang datanya sudah ada tapi karena ada masalah di nomor rekeningnya,
              pekerja tersebut tidak dapat BSU.

              "Saya berharap Pemerintah tetap memberikan BSU di tahun ini sehingga mendukung daya beli
              pekerja kita, mengingat pandemi belum tahu kapan akan selesai," tutur Timboel.

              Sebelumnya, Menteri Ketengakerjaan Ida Fauziyah mengakui dana bantuan subsidi upah/gaji
              (BSU) tak dialokasikan dalam APBN 2021. Ida pun menyebut pihaknya belum ditugaskan untuk
              melanjutkan program BSU di tahun ini.

              Meski belum terlihat kelanjutannya, Ida juga memastikan pemerintah terap berupaya memitigasi
              dampak pandemi Covid-19 bagi para angkatan kerja yakni melalui program Kartu Prakerja juga
              memasifikasi program padat karya di berbagai kementerian/lembaga.
              "Kemnaker  sendiri  ikut  berpartisipasi  dalam  kartu  prakerja  dan  menyelenggarakan  program
              padat karya yang memang rutin kami lakukan," ujar Ida.

              Tak hanya itu, Ida juga menyebut, Kemnaker akan fokus pada peningkatan saya saing angkatan
              kerja mulai dari skilling hingga upskilling serta melakukan reskilling pasa pekerja yang terdampak
              Covid-19 dengan mengoptimalkan program pelatihan vokasi di BLK-BLK maupun pemagangan.

              Menurut Ida, pelatihan vokasi ini tak hanya bertujuan untuk memasuki pasar kerja. Diharapkan,
              kompetensi yang diperoleh tersebut dimanfaatkan para pekerja untuk mengembangkan usaha
              sendiri sehingga mampu menciptakan lapangan kerja.

              Seperti diketahui, bantuan subsidi gaji merupakan bantuan yang diberikan pada pekerja dalam
              bentuk uang Rp 600.000 per bulan selama 4 bulan. Tahun lalu, bantuan ini disalurkan secara
              bertahap yakni termin I sebesar Rp 1,2 juta pada September-Oktober 2020 dan termin II sebesar
              Rp 1,2 juta pada November-Desember 2020.

              Persyaratan penerima bantuan ini adalah WNI, terdaftar sebagai peserta aktif program jaminan
              sosial  ketenagakerjaan,  pekerja/buruh  penerima  upah,  kepesertaan  program  jaminan  sosial
              ketenagakerjaan sampai dengan Juni 2020, gaji di bawah Rp 5 juta dan memiliki rekening bank
              yang aktif.

                                                           92
   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98