Page 104 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2021
P. 104

KEMNAKER UNGKAP ALASAN KONTRA REVISI UMP 2022 DKI 5,1% MESKI
              DIKLAIM DEMI KEADILAN
              Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merevisi penyesuaian upah minimum provinsi (UMP) 2022
              DKI Jakarta sebesar 5,1 persen. Kebijakan ini menuai pro dan kontra, salah satunya karena
              dianggap  bertentangan  dengan  Peraturan  Pemerintah  Nomor  36  Tahun  2021  tentang
              Pengupahan.

              Salah satu yang kontra adalah Kementerian Ketenagakerjaan yang menyayangkan keputusan
              Anies. Padahal revisi UMP 2022 DKI Jakarta, menurut Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria, karena
              menyoroti rasa keadilan.

              Lantas mengapa Kemenaker bersikeras menyayangkan kebijakan Anies ini? Kepala Biro Humas
              Kemenaker, Chairul Fadhly Harahap, menjelaskan bahwa revisi UMP 2022 yang dilakukan Anies
              telah menimbulkan polemik di masyarakat.

              Karena  itulah,  Chairul  menegaskan  pihaknya  akan  menggelar  mediasi  setiap  pihak  yang
              berselisih  terkait  revisi  UMP  2022  DKI  Jakarta,  seperti  pemerintah,  pengusaha,  dan  serikat
              pekerja atau buruh. Selain itu, Kemenaker juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Dalam
              Negeri terkait pembinaan dan pengawasan terhadap pemerintah setempat.

              "Kemnaker siap hadir untuk memfasilitasi jika ada perbedaan pandangan, termasuk kenaikan
              upah minimum di DKI," tutur Chairul dalam keterangan resminya, Selasa (21/12). "Karena unsur
              pembinaannya  yang  kita  kedepankan."  Chairul  menegaskan  bahwa  seharusnya  pengupahan
              disesuaikan dengan PP 36/2021. Penetapan upah pun seharusnya melalui musyawarah tripartit
              antara pemerintah, pengusaha, dan serikat pekerja.

              "Upah minimum itu penetapannya telah disepakati oleh tiga pihak," tegas Chairul. "Upah itu
              memang hak pekerja tapi juga harus diingat dan disesuaikan dengan kemampuan pengusaha."
              Sementara itu, kenaikan UMP 2022 yang diberlakukan Anies Baswedan diprotes oleh pengusaha
              namun dipuji kubu pekerja. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal
              misalnya  yang  mengecam  rencana  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  menggugat
              keputusan Anies.

              Said Iqbal berpandangan bahwa revisi UMP 2022 memenuhi keadilan untuk buruh dan pekerja.
              Selain  itu,  UMP  2022  yang  diterapkan  Anies  juga  mempertimbangkan  semua  kepentingan,
              termasuk demi menjaga daya beli masyarakat.

              ""Naiknya UMP DKI Jakarta sebesar 5,1 persen sudah memproyeksikan akan terjadi peningkatan
              konsumsi  di  DKI,"  jelas  Said  Iqbal.  "Seiring  dengan  proyeksi  pertumbuhan  ekonomi  yang
              diproyeksikan 4-5 persen di tahun 2022."





















                                                           103
   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109