Page 26 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2021
P. 26

ratarata 8,6 persen, hanya tahun 2021 saja yang kenaikannya hanya 3,3 persen dengan kondisi
              pandemi sangat berat di tahun 2020.
              "Artinya dunia usaha sudah terbiasa dengan kenaikan sekitar 8,6 persen. Dalam kondisi amat
              berat seperti tahun lalu saja (yang berbeda) itu naiknya 3,3 persen," kata Anies di Balai Kota
              Jakarta, Senin.

              Anies menjabarkan seharusnya kenaikan UMP tahun 2022 lebih tinggi, karena kinerja ekonomi
              mengalami perbaikan di 2021 ini demi tidak mengurangi rasa keadilan.

              "Tahun lalu yang berat saja 3,3 persen. Ketika tahun ini yang mengalami perbaikan dan ketika
              kita  menggunakan  formula  yang  digunakan  Kementrian  Tenaga  Kerja  keluarnya  0,8  persen,
              bayangkan kondisi ekonomi yang lebih baik pakai formula keluar angkanya malah 0,8 persen
              kan itu mengganggu rasa keadilan kan," ujarnya.

              Anies menyebut pengumuman UMP pertama sebesar 0,8 persen adalah karena dirinya mengikuti
              ketentuan harus ada pengumuman UMP.

              "Akhirnya saya umumkan, tapi saya sampaikan juga surat ke Kemenaker, bahwa formula ini gak
              cocok, wong dalam kondisi berat aja 3,3 persen, kok make formula ini keluarnya 0,8 persen,"
              ujarnya

              Karenanya, Anies menyebut pihaknya melakukan kajian sehingga didapatkan angka sebesar 5,1
              persen yang diperoleh dari hitungan inflasi dan pertumbuhan ekonomi.
              "Ini akal sehat aja nih karena itulah kami putuskan 5,1 persen dan kami berharap ini dilihat
              secara bijaksana demi kebaikan semuanya," tuturnya.

              Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang menyebut pengusaha
              umumnya tidak mampu memenuhi revisi Upah Minimum Provinsi (UMP) Tahun 2022 di DKI yang
              ditetapkan sebesar 5,1 persen. Dalam revisi tersebut, kenaikan UMP DKI Tahun 2022 mencapai
              Rp225.667  atau  lebih  besar  dari  UMP  2021  sebesar  Rp4.416.186,  dan  juga  lebih  besar  dari
              nominal kenaikan yang ditetapkan sebelumnya untuk UMP 2022 sebesar Rp37.749.

              Sarman  memahami  bahwa  pihaknya  menghormati  keputusan  Gubernur  DKI  Jakarta  Anies
              Baswedan yang merevisi penetapan UMP tersebut. Namun, tidak semua pengusaha di Jakarta
              mampu untuk memberikan upah pekerja dengan kenaikan UMP sebesar 5,1 persen.

              Sarman  memahami  bahwa  pihaknya  menghormati  keputusan  Gubernur  DKI  Jakarta  Anies
              Baswedan yang merevisi penetapan UMP tersebut. Namun, tidak semua pengusaha di Jakarta
              mampu untuk memberikan upah pekerja dengan kenaikan UMP sebesar 5,1 persen.

              "Saya rasa memang ada yang mampu, ada yang tidak. Dominannya tidak mampu karena sebagai
              kota  jasa,  Jakarta  merupakan  salah  satu  provisi  yang  terkena  imbas  COVID-19.  Banyak
              pengusaha tidak buka karena PPKM," kata Sarman saat dikonfirmasi Antara di Jakarta, Senin.

              Adapun revisi penetapan UMP DKI Jakarta ditetapkan berdasarkan kajian Bank Indonesia yang
              memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 mencapai 4,7 persen sampai dengan
              5,5  persen.  Kemudian  inflasi  diproyeksi  akan  terkendali  sebesar  3  persen  atau  berada  pada
              rentang 2 hingga 4 persen.

              Menurut Sarman, penghitungan UMP juga harus mempertimbangkan kondisi perekonomian saat
              ini dan ketenagakerjaan, seperti jumlah rumah tangga yang bekerja, konsumsi rumah tangga
              ratarata, hingga jumlah pendapatan rumah tangga. (ant)




                                                           25
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31