Page 309 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2021
P. 309
ponsel. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Rachmat Taufik Garsadi
mengatakan JMSC ini juga bisa dimanfaatkan oleh perusahaan penempatan pekerja migran
Indonesia (P3MI) dalam menginformasikan permintaan pekerjaan dari luar negeri.
TUTUP RUANG GERAK CALO PMI ILEGAL DENGAN APLIKASI JMSC
Warga Jawa Barat yang ingin menjadi pekerja migran ke luar negeri kini bisa melakukannya
dengan cara yang lebih mudah dan aman. Lewat aplikasi Jabar Migrant Service Center (JMSC),
warga bisa mendapatkan informasi mengenai lowongan pekerjaan dan pelatihan kerja dari balik
ponsel.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Rachmat Taufik Garsadi
mengatakan JMSC ini juga bisa dimanfaatkan oleh perusahaan penempatan pekerja migran
Indonesia (P3MI) dalam menginformasikan permintaan pekerjaan dari luar negeri.
"Ini tidak hanya secara online, kita akan lakukan kerjasama dengan desa dan kemudian PT Pos
untuk membangun pokok JMSC, kita dorong teman-teman purna PMI," ujar Taufik dalam
peluncuran JMSC dan Job Fair Online di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (21/12/2021).
Menurut Taufik, hadirnya aplikasi ini bisa menghindari dan menutup ruang gerak praktik calo
PMI ilegal yang kerap berkeliaran di desa-desa. Sehingga, diharapkan JSMC bisa memberikan
perlindungan ekstra kepada warga Jabar yang berminat menjadi PMI.
"Selama ini calo-calo yang merekrut ke kampung-kampung, tak sedikit yang ujung-ujungnya PMI
dijual, mereka tidak bekerja dan uangnya dipotong langsung jadi selama tiga tahun, empat tahun
tidak menerima apa-apa," ucap Taufik.
Bagi pemerintah dari tingkat desa pun, JMSC bisa menjadi cara untuk melakukan pendataan dan
pelayanan calon PMI. "Aplikasi ini bisa dibuka di ponsel dengan berbasis Android, jadi sistemnya
bikin mudah. Bagi yang tidak bisa mengakses lewat ponsel, bisa ke Pos atau ke desa," ujar
Taufik.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan batas negara jangan sampai menjadi alasan untuk
produktif bekerja. Ia pun pernah merasakan menjadi pekerja migran, selama kurang lebih tujuh
tahun di Amerika dan Hongkong.
"Saya sampaikan adalah mantan pekerja migran, selama lima sampai tujuh tahun saya kerja,"
ucap Kang Emil.
Dalam JMSC pun pekerjaan yang tersedia tidak hanya urusan masalah domestik, namun juga
pekerjaan menjadi perawat ( caregiver ), sampai tenaga di bidang IT. "Tapi seiring dengan era
4.0 ada kebutuhan lowongan pekerjaan besar di bidang 4.0. Ada web developer, web designer,
kemudian ada data grafik, dan lain sebagainya. Mudah-mudahan ini bisa disambut dengan baik,"
ujarnya.
Dengan adanya JMSC, katanya, informasi dan komunikasi mengenai pekerjaan yang awalnya
baru dari mulut ke mulut dan tidak sistematis, bisa diatasi. "Ada komplain juga dari mulut ke
mulut, tidak sistematis. Sekarang dengan adanya aplikasi ini, dari mulai lowongan pekerjaan di
negara mana dan kemudian latihan skill -nya di mana, mengurus paspor administrasinya gimana,
ada komplain seperti apa, job fair -nya dibikin online, semua ngumpul dan satu aplikasi ini," tutur
Emil.
308