Page 356 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2021
P. 356

Said bilang, keputusan yang dilakukan oleh Gubernur Anies Baswedan justru akan memberikan
              keuntungan  kepada  para  pengusaha.  Karena  meningkatnya  daya  beli  masyarakat  yang
              kebanyakan disokong oleh para pekerja atau buruh.

              "Kalau Gubernur Anies sudah mempertimbangkan 5,1 persen itu akan meningkatkan daya beli
              maka diperkirakan akan ada puluhan triliun uang yang akan mengalir ke kantong pengusaha
              bukan ke kantongnya Apindo. Dalam bentuk para buruh membeli barang-barang," kata dia.

              Ditambah  lagi,  pernyataan  oleh  Menteri  PPN/Kepala  Bappenas  Suharso  Monoarfa  yang
              menyatakan,  kenaikan  upah  minimum  sebesar  5  persen  akan  mendongkrak  pertumbuhan
              ekonomi RI hingga mencapai 5 persen pada tahun 2022.

              "Menteri Bappenas sudah menyatakan, secara nasional kalau upah minimum naik 5 persen akan
              terjadi  pertumbuhan  daya  beli  itu  adalah  Rp  180  triliun.  Itu  angka  yang  besar  untuk
              menyumbang pertumbuhan ekonomi yang diproyeksikan Presiden Bapak Jokowi 4 persen sampai
              5 persen, menurut data BPS," ujar Said Iqbal.
              KSPI berdalih bahwa keputusan yang dilakukan oleh Anies Baswedan menaikkan UMP DKI justru
              tidak membebani perusahaan-perusahaan milik asing. Seperti perusahaan milik pengusaha asal
              Jepang, kata Said, yang justru mendukung akan keputusan revisi kenaikan UMP DKI tersebut.

              Di perusahaan milik asing, ada jalinan yang baik antara para pekerja dan pengusaha. "Mereka
              (para perusahaan Jepang, multinasional, dan perusahaan kelas atas) tidak keberatan naik upah
              jauh lebih baik dari kenaikan upah minimum tahun lalu, karena ekonomi sedang membaik," kata
              Said Iqbal menyikapi tindakan Apindo.

              "Mereka bilang kepada saya, mereka ingin bisnis itu tenang. Karyawan sedang baik-baik saja
              kok hubungannya dengan perusahaan. Hubungan industrial di tingkat perusahaan itu baik-baik
              saja," lanjutnya.

              Sementara itu, para pengusaha yang tergabung dalam Apindo pun turut bersikeras menolak
              kenaikan  UMP  versi  Anies.  Karena  dianggap  bertentangan  dengan  aturan.  Apindo  meminta
              semua pengusaha di wilayah DKI Jakarta tidak mengikuti UMP yang ditetapkan Anies.

              Pengusaha  hanya  mengikuti  aturan  sebelumnya,  yang  telah  diputuskan  melalui  Keputusan
              Gubernur DKI Jakarta Nomor 1395 Tahun 2021 yang ditetapkan tanggal 19 November 2021.
              Apalagi, Apindo merasa Anies melakukan revisi sepihak tanpa pendapat dunia usaha, termasuk
              Apindo DKI Jakarta yang menjadi bagian dari Dewan Pengupahan Daerah.

              "Kami imbau seluruh perusahaan di DKI Jakarta untuk tidak menerapkan revisi upah minimum
              DKI yang telah diumumkan oleh Gubernur DKI, sambil menunggu keputusan PTUN berkekuatan
              hukum tetap," kata Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani dalam konferensi pers pada hari
              yang sama.

              Selain penolakan, para pengusaha juga berencana menggugat Anies ke Pengadilan Tata Usaha
              Negara (PTUN). Gugatan bakal dilayangkan jika Peraturan Gubernur (Pergub) mengenai revisi
              upah keluar oleh Apindo DKI Jakarta bersama Kadin Jakarta.

              Pengusaha bahkan tidak mengindahkan imbauan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria
              untuk  berdiskusi  sebelum  mengajukan  gugatan.  Pasalnya,  pengusaha  tidak  diajak berdiskusi
              ketika Anies merevisi aturan pengupahan yang sudah disepakati bersama di tingkat nasional.

              Lebih dari itu, para pengusaha ini meminta Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) memberi
              sanksi kepada Anies karena telah melawan hukum regulasi ketenagakerjaan, terutama dalam
              hal  pengupahan.  Lalu  untuk  Kementerian  Dalam  Negeri  (Kemendagri),  diminta  memberikan

                                                           355
   351   352   353   354   355   356   357   358   359   360   361