Page 38 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2021
P. 38

"Ini (kenaikan UMP 5,1 persen) akan menciptakan suasana tidak kondusif antara pengusaha
              dengan buruh," jelasnya.
              Tak keberatan

              Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) menilai para pengusaha di
              Ibu Kota dinilai tak keberatan dengan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) tahun 2022 hingga
              lima persen.

              "Sebetulnya pengusaha tidak keberatan naik sampai angka lima persen gitu, makanya akhirnya
              Pemprov memutuskan ada kenaikan sampai 5,1 persen," kata Ariza Senin (20/12) malam.

              Mantan anggota DPR RI Fraksi Gerindra ini juga mengklaim, rencana kenaikan UMP tersebut
              juga  sudah  dibahas  dengan  Dewan  Pengupahan  Daerah  DKI  Jakarta  beberapa  waktu  lalu.
              Terdapat tiga unsur dalam dewan tersebut, yaitu pemerintah, pengusaha dan buruh.
              'Tentu harapan kami semua pihak bjsa menerima ini sebagai solusi terkait masalah UMP yang
              belum selesai. Jadi, para pengusaha harapannya bisa memahami mengerti dan juga pihak buruh,
              pihak pemerintah dan tentu juga masyarakat," kata Ariza.

              Menurut dia, kenaikan UMP harus memberi rasa keadilan untuk semua, terutama bagi kaum
              buruh.  Selain  itu  sejak  delapan  tahun  terakhir  selalu  ada  peningkatan  UMP  seiring  dengan
              pertumbuhan ekonomi.

              "Nah tahun ini kebetulan formulanya ternyata hasil UMP kecil sekali, sehingga peningkatannya
              cuma Rp 37.000 kan kurang lebih, itu kan tidak adil, tidak bijak. Berarti kan di bawah angka
              pertumbuhan ekonomi, di bawah angka inflasi,'' jelasnya.

              Dia  menambahkan,  Gubernur  DKI  Jakarta  Anies  Baswedan  juga  telah  bersurat  kepada
              Kementerian Ketenagakerjaan sambil menunggu formula yang diharapkan ada revisi. Setelah
              berbagai pertimbangan, akhirnya Pemprov DKI memutuskan untuk menaikan UMP yang awalnya
              ditetapkan naik 0,85 atau Rp 37.748, menjadi 5,1 persen atau Rp 225.667, sehingga nilainya
              menjadi Rp 4.461.854 per bulan. (faf/m27)




































                                                           37
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43