Page 37 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2021
P. 37
Judul PDI-P: Anies Akan Revisi
Nama Media Warta Kota
Newstrend Upah Minimum 2022
Halaman/URL Pg3
Jurnalis faf
Tanggal 2021-12-22 06:10:00
Ukuran 185x105mmk
Warna Warna
AD Value Rp 36.075.000
News Value Rp 180.375.000
Kategori Ditjen PHI & Jamsos, Non Rilis
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Ringkasan
Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta mengungkap, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
kemungkinan akan merevisi lagi upah minimum provinsi [UMP) tahun 2022. Padahal UMP 2022
telah direvisi Anies dari yang awalnya naik 0,85 persen atau Rp 37.000 menjadi 5,1 pei'sen atau
Rp 225.667, sehingga nilainya menjadi Rp 4.461.854 per bulan.
PDI-P: ANIES AKAN REVISI
Gambir, Warta Kota Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta mengungkap, Gubernur DKI
Jakarta Anies Baswedan kemungkinan akan merevisi lagi upah minimum provinsi (UMP) tahun
2022. Padahal UMP 2022 telah direvisi Anies dari yang awalnya naik 0,85 persen atau Rp 37.000
menjadi 5,1 persen atau Rp 225.667, sehingga nilainya menjadi Rp 4.461.854 per bulan.
Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan DKI Jakarta Pandapotan Sinaga mengatakan, hal itu diketahui
setelah dia menelpon Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta Andri
Yansyah. Saat itu, Pandapotan yang juga menjadi Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta Bidang
Perekonomian mempertanyakan maksud pemerintah daerah merevisi UMP 2022.
"Saya kemarin itu telepon Dinas Tenaga Kerja, malah akan ada revisi lagi. Jadi tidak ada
kepastian hukum," ujar Pandapotan pada Selasa (21/12).
Jika hal itu terjadi, kata dia, Anies justru menciptakan kegaduhan dan konflik antara kaum
pengusaha dengan buruh. Dia menyebut, tidak semua pengusaha mampu mengikuti kebijakan
terkait kenaikan upah sebesar 5,1 persen.
"Jadi saya bilang, Anies menciptakan kegaduhan, buktinya Asosiasi Pengusaha Indonesia
(Apindo) mau mengajukan gugatan ke PTUN atas revisi kebijakannya," katanya.
Dia menyatakan, Komisi B bakal memanggil Dinas Tenaga, Transmigrasi dan Energi terkait
polemik kenaikan UMP. Kata dia, pemerintah daerah harus mengacu pada data dan kajian untuk
menaiki UMP dan melibatkan unsur pengusaha yang tergabung dalam Dewan Pengupahan
Daerah.
36