Page 418 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2021
P. 418

Anies merevisi besaran kenaikan UMP DKI Jakarta dari 0,85 persen menjadi 5,1 persen. Dengan
              demikian, kenaikan UMP yang tadinya hanya sebesar Rp 37.749 menjadi Rp 225.667 dari tahun
              2021. Dengan adanya kenaikan tersebut, UMP DKI Jakarta pada 2022 menjadi Rp 4.641.854.



              ANTARA PILPRES 2024 DAN KEBIJAKAN ANIES YANG REVISI UMP DKI JAKARTA.

              Revisi besaran kenaikan upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta tahun 2022 yang dilakukan
              Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapat pujian dari buruh.
              Anies merevisi besaran kenaikan UMP DKI Jakarta dari 0,85 persen menjadi 5,1 persen. Dengan
              demikian, kenaikan UMP yang tadinya hanya sebesar Rp 37.749 menjadi Rp 225.667 dari tahun
              2021. Dengan adanya kenaikan tersebut, UMP DKI Jakarta pada 2022 menjadi Rp 4.641.854.

              Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menilai keputusan Anies adalah
              cerdas karena berdasarkan kalkulasi ekonomi dan pertimbangan hukum yang baik.

              "Pak Anies sangat cerdas, menghitung kalkulasi angka-angka berdasarkan hukum yang ada, dan
              juga berdasarkan hukum yang berkeadilan dan juga kalkulasi ekonomi," ujar Said.

              Said juga menilai Anies memiliki "keberanian" dalam kebijakan ini. Karenanya, ia mengatakan
              seluruh buruh di KSPI mengapresiasi keberanian Anies.
              "Kami apresiasi (Anies) letakkan hukum di atas kepentingan politik, sebuah keberanian yang
              patut diapresiasi," ujarnya.

              Untuk kepentingan Pilpres

              Meski banjir pujian dari buruh usai merevisi UMP DKI Jakarta, kebijakan Anies tersebut tak bisa
              dilepaskan dari sudut pandang politik.
              Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai kebijakan ANies merevisi UMP
              DKI Jakarta tentunya memiliki kaitan dengan Pilpres 2024.

              "Pasti ada kaitannya dengan meningkatkan elektabilitas. Kalau yang mengerti memang ini untuk
              elektabilitas," ujar Hendri kepada Kompas.com, Senin (20/12/2021).

              Seperti  diketahui,  Anies  pun  kerap  masuk  dalam  daftar  calon  presiden  (capres)  potensial  di
              Pilpres 2024. Sejumlah lembaga survei bahkan menempatkan Anies di posisi tiga besar untuk
              tingkat elektabilitas di Pilpres 2024.

              Berdasarkan survei terbaru yang dilakukan KedaiKOPI, elektabilitas Anies berada di peringkat
              pertama klaster kepala daerah. Survei tersebut dilakukan KedaiKOPI terhadap 1.200 responden
              pada 16-24 November lalu.

              "Anies Baswedan nomor satu (37,4 persen). Disusul Ganjar Pranowo (34,5 persen), lalu Ridwan
              Kamil (13,8 persen). Lalu ada Khofifah Indar Parawansa (7,3 persen)," kata Direktur Eksekutif
              KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo di kanal Youtube Survei KedaiKOPI pada Minggu (19/12/2021),
              seperti dilansir dari Tribunnews.com.

              Margin of error survei KedaiKOPI ini sebesar 2,83 persen dengan interval kepercayaan 95 persen.

              Sementara itu berdasarkan survei yang dilakukan Charta Politika, elektabilitas Anies berada di
              urutan ketiga di bahwa Gubernur Jawa Tengah Gannjar Pranowo (30,2 persen) yang menempati
              posisi pertama, diikuti oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (20-22 persen) di posisi kedua.


                                                           417
   413   414   415   416   417   418   419   420   421   422   423