Page 59 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2021
P. 59

"Kemenaker siap hadir untuk memfasilitasi jika ada perbedaan pandangan termasuk kenaikan
              upah minimum di DKI, karena unsur pembinaannya yang kita kedepankan," kata dia melalui
              siaran persnya, Rabu (22/12/2021).

              Pemerintah telah memberlakukan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang
              Pengupahan sebagai landasan hukum penetapan upah minimum di seluruh daerah di Indonesia.
              Kemenaker  berharap  seluruh  pemerintah  daerah  menetapkan  upah  minimum  di  daerahnya
              mengacu kepada ketentuan tersebut.

              "Sikap kita adalah penetapan upah minimum harus tetap mengacu pada PP Nomor 36 Tahun
              2021 tentang Pengupahan," kata Chairul.

              Menurut  Chairul,  ketentunan  pengupahan  yang  diatur  dalam  PP  No.  36  Tahun  2021  telah
              berdasarkan  kesepakatan  tripartit  yang  melibatkan  unsur  pemerintah,  pengusaha,  serta
              pekerja/buruh.

              "Upah minimum itu penetapannya telah disepakati oleh tiga pihak, upah itu memang hak pekerja
              tapi juga harus diingat dan disesuaikan dengan kemampuan pengusaha," ujarnya.

              Seperti  diketahui,  polemik  berawal  setelah  Gubernur  DKI  Jakarta  Anies  Baswedan  merevisi
              besaran kenaikan UMP DKI 2022 dari 0,85 persen menjadi 5,1 persen, atau naik Rp 225.667 dari
              UMP DKI 2021. Dengan demikian, UMP DKI Jakarta tahun 2022 menjadi Rp 4.641.854.

              "Dengan kenaikan Rp 225.000 per bulan, maka para pekerja dapat menggunakannya sebagai
              tambahan keperluan sehari-hari," ujar Anies melalui siaran pers resmi, Sabtu (18/12/2021).

              Selain  itu,  kata  dia,  melalui  revisi  kenaikan  UMP  tersebut,  Pemprov  DKI  berharap  daya  beli
              masyarakat dan para pekerja tidak turun. Anies menegaskan, keputusannya menaikkan UMP
              didasarkan atas azas keadilan bagi para pekerja, perusahaan, dan Pemprov DKI Jakarta. Tak
              terima  dengan  kenaikan  UMP  DKI  tersebut,  para  pengusaha  yang tergabung  dalam  Asosiasi
              Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  berencana  menggugat  keputusan  Anies  ke  Pengadilan  Tata
              Usaha Negara (PTUN).




































                                                           58
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64