Page 75 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2021
P. 75
"Mudah-mudahan (JMSC) ini disambut dengan baik bahwa menaklukkan dunia dengan pekerjaan
kita," tutur dia.
Kehadiran JMSC menurutnya menjadikan informasi lowongan pekerjaan di luar negeri lebih
sistematis. JMSC juga memfasilitasi pengaduan hingga navigasi tempat pelatihan yang bisa
diakses oleh calon pekerja.
"Selama ini proses komunikasi dari mana info pekerjaan itu dari mulut ke mulut, tidak sistematis,
ada komplain juga dari mulut ke mulut, tidak sistematis sekarang dengan adanya aplikasi ini dari
mulai apa lowongan pekerjaan di negara mana dan kemudian saya latihan skill nya dimana
mengurus paspor administrasinya gimana. Semua ngumpul di satu aplikasi," tuturnya.
Ridwan Kamil memastikan JMSC adalah inovasi yang menggabungkan layanan informasi
sekaligus perlindungan bagi para pekerja migran di luar negeri juga calon pekerja yang tengah
mencari peluang.
"Jangan ada kejadian pekerja migran yang ada kendala masalaih tahunya dari media, telat gitu.
Ya udah mau dihukum. Salah satu upaya supaya tidak terulang lagi," tuturnya.
Diluncurkannya aplikasi JMSC ini juga dilatarbelakangi oleh pengalaman pribadi Ridwan Kamil
sebagai mantan pekerja migran.
Ridwan Kamil mengatakan bahwa ia adalah mantan pekerja migran Indonesia (PMI). Sebelum
menjadi Wali Kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat, ia sempat bekerja di Amerika Serikat dan
Hong Kong.
"Seorang Gubernur Jawa Barat adalah mantan pekerja migran," katanya.
Dia berkisah, saat bekerja di Hong Kong, ia sering berkumpul dengan pekerja migran asal
Indonesia lainnya di Victoria Park. Taman tersebut menjadi taman yang terkenal sebagai tempat
berkumpulnya para pekerja migran Indonesia, termasuk para pekerja perempuan yang
mendominasi di Hong Kong saat itu.
Dari obrolan pihaknya dengan para pekerja migran asal Indonesia, mereka harus bekerja keras
untuk sekedar mendapat informasi mengenai urusan paspor, pekerjaan, dan pengaduan. Semua
harus dilakukan sendiri dengan kanal informasi dan koordinasi yang seadanya.
"Jadi saya lima tahun memang enggak ada fasilitasi dari negara, semua info nyari sendiri.
Googling lah kalau sekarang mah. Kemudian kalau mau lapor ya cari-cari info," katanya.
Ia mengatakan namun kini zaman sudah berubah. Pemerintah sudah banyak memberikan
kemudahan kepada para pekerja migran untuk membuat kanal informasi sampai pelaporan.
Bahkan, banyak yang menyediakan layanan pelatihan bekerja di luar negeri.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat Taufik R Garsadi mengatakan JMSC
merupakan layanan berbasis elektronik dan dapat dimanfaatkan atau digunakan oleh masyarakat
dan seluruh stakeholder pemangku kepentingan untuk mempermudah pelayanan dan sinergitas
serta navigasi khususnya pekerja migran.
Taufik menegaskan pelindungan pekerja migran Indonesia merupakan amanat dari Un-dang-
undang Nomor 18 Tahun 2017 dan selanjutnya berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa
Barat Nomor 2 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia asal
daerah Provinsi Jawa Barat harus dibentuk layanan terpadu satu atap atau Jabar Migrant Service
Center.
74