Page 106 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 MARET 2021
P. 106

Lebih lanjut, Direktur Pengupahan Kemnaker Dinar Titus Jogaswitani menjelaskan Badan Pusat
              Statistik (BPS) mengkategorikan pekerja paruh waktu sebagai pekerja yang bekerja kurang dari
              35 jam dalam sepekan atau kurang dari 7 jam per hari.

              Upah  per  jam  bagi  pekerja  paruh  waktu,  menurut  ketentuan,  dibayarkan  berdasarkan
              kesepakatan antara pengusaha dan pekerja.

              "Upah per jam itu dibayar atas kesepakatan antara pengusaha dengan pekerja atau buruh, di
              mana dalam menyepakati tersebut tidak boleh kurang dari formula upah per jam," kata Dinar.

              Menurut formula yang tertuang dalam peraturan pemerintah, upah per jam sama dengan upah
              sebulan dibagi 126. Angka 126, Dinar menjelaskan, merupakan rata-rata waktu kerja pekerja
              paruh waktu dalam setahun yaitu 52 minggu dikalikan 29 jam per minggu dibagi 12 bulan.

              Ia  mengemukakan  formula  penghitungan  upah per  jam dapat  ditinjau kembali  jika  memang
              terjadi perubahan signifikan dalam median jam kerja pekerja paruh waktu. Hasil peninjauan itu
              akan ditetapkan oleh Menteri Ketenagakerjaan dengan mempertimbangkan hasil kajian Dewan
              Pengupahan Nasional.

              Sumber : Antara.






















































                                                           105
   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111