Page 77 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 MARET 2021
P. 77

Ringkasan

              Himawan  Estu  Bagijo  Pemprov,  Pemprov  Jatim  untuk  kali  pertama  menjalankan  Program
              Bantuan Pelatihan dan Sertifkasi Bagi Calon Pekerja Migran sesuai amat UU No.18 Tahun 2017
              tentang pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI).



              IMPLEMENTASIKAN UU 18/2017, KALI PERTAMA JATIM MIGRANT CARE DIGELAR

              Himawan  Estu  Bagijo  Pemprov,  Pemprov  Jatim  untuk  kali  pertama  menjalankan  Program
              Bantuan Pelatihan dan Sertifkasi Bagi Calon Pekerja Migran sesuai amat UU No.18 Tahun 2017
              tentang pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI).

              Hal  itu  disampaikan  Kadisnakertrans  Provinsi  Jatim,  Himawan  Estu  Bagijo  dalam  sosialisasi
              program  tersebut  kepada  38  Disnaker  Kabupaten/Kota,  BLK  milik  Provinsi  dan  Perusahaan
              Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI).

              Dijelaskannya, program tersebut dikemas dengan nama Jatim Migrant Care (JMC) ini merupakan
              bentuk nyata komitmen dan kontribusi Pemprov Jatim membantu meningkatkan ketrampilan dan
              kompetensi bagi calon PMI.

              "Program ini tentunya merupakan prestasi gubernur, komisi E DPRD Jatim, dan Bappeprov Jatim,
              juga Disnakertrans Provinsi Jatim dalam membantu calon PMI untuk lebih sejahtera," ujarnya
              kemarin, Selasa (2/3).

              Dikatakannya, program ini juga implementasi yang membedakan antara bisnis proses rekrut dan
              seleksi  oleh  Disnaker  kabupaten  kota,  pelatihan  oleh  BLK  dan  penempatan  calon  PMI  oleh
              perusahaan  P3MI,  yang  selama  ini  proses  penempatan  calon  PMI  seluruhnya  menjadi  bisnis
              proses dilakukan sepenuhnya oleh P3MI.

              "Untuk tahap ujicoba ini, disiapkan 651 orang pelatihan bagi calon PMI informal dan 160 orang
              pelatihan bagi calon PMI formal di kejuruan las, elektronika, bangunan dan Spa," katanya.

              Nantinya, kesemua pelaksanaan pelatihan dilakukan di 12 BLK milik Pemprov Jatim. Sedangkan
              untuk  rekrut  dan  seleksi,  Disnakertrans  Provinsi  Jatim  bekerjasama  dengan  38  Disnaker
              Kabupaten/Kota.  Se  Indonesia.  "Baru  Pemprov  Jatim  yang  pertama  menganggarkan  dan
              melaksanakan program ini. " ujarnya.

              Himawan mengatakan, outcome pelaksanaan bantuan pelatihan dan sertifikasi bagi calon PMI
              dalam  program  JMC  pada  akhirnya  diharapkan  mampu  menghadirkan  fungsi  dan  intervensi
              pemerintah secara optimal.

              "Mulai  layanan  pra,  selama  dan  purna  tugas  dan  wujud  nyata  negara  hadir  untuk  melayani
              terutama kelompok masyarakat rentan," tambahnya.

              Selain itu, lanjutnya, sebagai komitmen Pemprov Jatim dalam implementasi amanat UU 18 tahun
              2017  tentang  keberpihakan  pemerintah  daerah  melalui  bantuan  pelatihan,  sertifikasi  dan
              penempatan kerja, hal ini merupakan penjabaran program Jatim Cettar.

              "Diharapkan nanti mampu menjadi contoh harmonisasi, sinergitas dan kolaborasi antar lembaga
              pemerintah serta peran Balai Latihan Kerja Pemerintah dalam meningkatkan kompetensi kerja
              dan perlindungan pekerja migran Indonesia," katanya.

              Himawan menekankan, dalam pelaksanaan nantinya sangat membutuhkan sinergi yang kuat
              antara  Disnaker  Kabupaten/Kota,  BLK  dan  Bursa  Kerja/LTSA  PMI  yang  dikelola  UPT  P2TK


                                                           76
   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82