Page 122 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 OKTOBER 2020
P. 122

Ketua  Umum  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  Hariyadi  Sukamdani  mengatakan,
              pengaturan outsourcing pada UU 13 TTahun 2003 menimbulkan salah kaprah, sehingga dengan
              adanya UU Cipta Kerja ini kesalahpahaman tersebut diluruskan.

              Hariyadi menjelaskan, sebenarnya dalam UU Ketenagakerjaan mencontohkan beberapa pekerja
              yang diperbolehkan untuk outsourcing seperti driver, katering, security hingga cleaning service.
              Namun yang justru di pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) malah dibuat Peraturan
              Menteri  Ketenagakerjaan  Nomor  19  tahun  2012  tentang  syarat-syarat  penyerahan  sebagian
              Pelaksanaan Pekerjaan kepada perusahaan lain.

              "Dulu juga salah kaprah. Ada 5 sektor yang hanya boleh di-outsourcing, sekuriti, katering, driver,
              pekerjaan yang dikaitkan dengan perminyakan, dan kebersihan atau cleaning service. Padahal
              itu di UU 13/2003 adanya di bagian penjelasan sebagai contoh," ujarnya dalam konferensi pers
              di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (15/10/2020).

              Salah  kaprah  ini  terjadi  karena  adanya  dinamika  politik  yang  terjadi  saat  itu,  sehingga
              pemerintahan  saat  itu menjadikan  lima  sektor itu  saja  yang diperbolehkan  untuk  melakukan
              outsourcing.

              "Tapi karena dinamika politik pada pemerintahan Pak SBY, itu malah ditarik menjadi Permen,
              yang ini yang boleh di-outsourcing, ini yang kacau, padahal hanya contoh. Jadi di Cipta Kerja ini
              dikembalikan, bahwa yang namanya outsourcing ini tidak dibatasi," jelasnya.


















































                                                           121
   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127