Page 127 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 OKTOBER 2020
P. 127
Judul Menaker Ida Tegaskan Aturan Sanksi di UU Cipta Kerja Tetap Ada
Nama Media merdeka.com
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL https://www.merdeka.com/uang/menaker-ida-tegaskan-aturan-sanksi-
di-uu-cipta-kerja-tetap-ada.html
Jurnalis Sulaeman
Tanggal 2020-10-15 18:22:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
positive - Ida Fauziyah (Menaker) Proses pembahasan UU Cipta Kerja ini sangat terbuka. Rapat-
rapat di Raker, Panja dan Baleg dapat diakses melalui banyak kanal. Ada live streaming, ada
liputan dari TV Parlemen, bisa juga dari youtube
negative - Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan) Ini misleading lagi. Sanksi tetap ada, kita
adopsi dari UU lama, baik sanksi pidana maupun administratif. UU ini bergigi kuat, tidak ompong
neutral - Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan) Sehingga saat ada lowongan kerja, sudah
punya sertifikat kompetensi. Bisa nego gaji lebih tinggi, kan
negative - Felippa Ann Amanta (Kepala Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS))
Penghapusan denda dan sanksi perlu ditinjau ulang oleh pemerintah mempertimbangkan
dampak dari kerusakan lingkungan terhadap masyarakat
Ringkasan
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, menegaskan pemerintah dan dewan perwakilan rakyat
(DPR) transparan saat melakukan pembahasanUndang-Undang (UU) Cipta Kerja. Menteri Ida
menambahkan, sepanjang karirnya di DPR, baru kali ini dia melihat ada proses pembahasan
yang menit demi menit bisa diakses publik. Jadi tuduhan mengendap-ngendap dipastikan tidak
benar.
MENAKER IDA TEGASKAN ATURAN SANKSI DI UU CIPTA KERJA TETAP ADA
Merdeka.com - Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, menegaskan pemerintah dan dewan
perwakilan rakyat (DPR) transparan saat melakukan pembahasanUndang-Undang (UU) Cipta
Kerja. Menteri Ida menambahkan, sepanjang karirnya di DPR, baru kali ini dia melihat ada proses
pembahasan yang menit demi menit bisa diakses publik. Jadi tuduhan mengendap-ngendap
dipastikan tidak benar.
126