Page 130 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 OKTOBER 2020
P. 130

Aturan tersebut, katanya, juga merupakan hasil campur tangan politik sehingga yang tadinya
              semua profesi boleh outsourcing, kemudian menjadi hanya lima profesi. Kelima profesi itu yakni
              di bidang sekuriti, katering, driver, perminyakan, dan cleaning service.

              "Tapi karena dinamika politik pada pemerintahan Pak SBY, itu malah ditarik menjadi peraturan
              menteri, yang ini yang boleh di-outsourcing, ini yang kacau, padahal hanya contoh," ujarnya
              dalam konferensi pers di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (15/10/2020).

              Hariyadi menuturkan dalam UU Cipta Kerja hanya mengembalikan kesalahpahaman yang dulu
              terjadi sehingga tak hanya lima profesi saja yang boleh mengambil tenaga kerja outsourcing.

              Outsourcing, kata dia, tak selamanya buruk. Pasalnya, outsourcing hanya sebuah bisnis model
              yang digunakan seluruh dunia.

              "Contohnya pabrik otomotif. Nggak ada pabrik motor, mobil, sepeda motor yang bisa bikin dari
              skrup, sampai mesin nggak ada. Semua pasti di-outsourcing. Jadi yang dikembalikan itu adalah
              prinsip-prinsip  dari baik itu  perlindungannya,  maupun  business  modelnya.  Kira-kira  begitu  di
              Cipta Kerja itu," tutur dia.

              Namun demikian, Hariyadi menjamin pekerja outsourcing akan mendapat perlindungan dari sisi
              PHK maupun jaminan hari tua.

              "Yang diatur adalah perlindungannya kepada pekerja yang bekerja di perusahaan outsourcing,
              itu  yang  harusnya  diamankan,  itu  kita  harus  menghargai  hak-hak  normatifnya.  Jadi  salah
              kaprahnya itu dibetulkan," kata Hariyadi.














































                                                           129
   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135