Page 190 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 OKTOBER 2020
P. 190

BURUH TOLAK CIPTAKER HINGGA PEKAN DEPAN

              Jakarta:  Federasi  Serikat  Buruh  Mandiri  atau  Gerakan  Buruh  Jakarta  (GBJ)  berencana  untuk
              menggelar aksi unjuk rasa penolakan pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja (Ciptaker) hingga
              pekan depan. Presidium GBJ, sekaligus Perwakilan Federasi Gabungan Serikat Buruh Mandiri,
              Natalia menegaskan, unjuk rasa dilakukan selama itu karena mereka menolak Omnibus Law
              Ciptaker secara keseluruhan, bukan hanya klaster ketenagakerjaan.

              "Karena menurut kita tidak hanya buruh yang di rugikan, tapi masyarakat sipil pun akan dirugikan
              dengan  UU  Ciptakerja  ini,"  ujar  Natalia  saat  ditemui,  di  KBN Marunda, Jakarta  Utara,  Kamis
              (15/10/2020).

              Hari ini buruh di KBN Marunda akan melakukan keliling bertemu dengan elemen masyarakat.
              Dan tidak melakukan perjalanan atau aksi ke Istana Negara RI. "Dari kawasan KBN ini kita akan
              keliling. Setalah itu kita akan keluar bertemu dengan kawan-kawan lain di Pluit dan Cempaka
              Putih. Lalu bersama kita akan bergerak ke kawasan Pulogadung," tegasnya.
              Aksi hari ini juga Natalia menyebut, merupakan pemanasan kedua untuk menyambut aksi besar-
              besaran di tanggal 20 Oktober mendatang. Di mana pada tanggal itu merupakan peringatan satu
              tahun  Omnibus  Law  dibicarakan  oleh  Presiden  Joko  Widodo  (Jokowi).  "Tentunya  kita  akan
              lakukan rutin. Menyuarakan pada masyarakat luas. Khususnya pada buruh-buruh bahwa dampak
              dari  undang-undang  omnibuslaw  ini.  Dampak  bagi  mereka  secara  luas.  Kita  terus  sosialisasi
              secara luas oleh masyarakat," jelasnya.

              Perlu diketahui, sebagaimana surat pemberitahuan GBJ yang beredar luas, aksi unjuk rasa ini
              akan  digelar  secara  maraton.  Yakni  dari  hari  ini,  hingga  Kamis  22  Oktober  pekan  depan.
              Sebelumnya,  Menteri  Pertahanan  Prabowo  Subianto  mengatakan,  permintaan  dan  tuntunan
              kelompok  buruh  terkait  Undang  Undang  Cipta  Kerja  (UU  Ciptaker)  sebenarnya  sudah
              terakomodasi sebanyak 80 persen.

              Namun diakuinya bahwa tidak semua aspirasi buruh diakomodir dalam undang-undang yang
              dibahas pemerintah bersama DPR RI itu. Hal itu karena berhubungan dengan politik negara dan
              hal lainnya yang semuanya saling berkaitan satu sama lain.

              "Kita tidak bisa 100 persen (mendapatkan apa yang diinginkan). Namanya politik negara, ita
              harus mengerti. Kita harus mengerti kadang-kadang ada kebutuhan ini dan itu. Ada keperluan,
              dan kita (Indonesia) butuh investasi dari mana-mana," ucap Ketua Umum DPP Partai Gerindra
              tersebut melalui wawancara yang dirilis DPP Partai Gerindra di Jakarta, Senin (12/10/2020).



























                                                           189
   185   186   187   188   189   190   191   192   193   194   195