Page 194 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 OKTOBER 2020
P. 194

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyebut penurunan angka itu untuk memastikan setiap
              buruh mendapatkan hak pesangon. Sebab, selama ini pun hanya 7 persen perusahaan yang
              mematuhi ketentuan pemberian pesangon yang ada di dalam UU No.13 tahun 2003.

              "Pada prakteknya UU 13 2003 tentang ketentuan pesangon yang memang sangat bagus 32 kali,
              pada prakteknya hanya 7 persen yang mengikuti ketentuan UU ini," kata Ida dalam akun Youtube
              Deddy Corbuzier, Kamis (15/10/2020).

              Menurut  dia,  memang  seharusnya  tidak  boleh  melakukan  hal  tersebut.  Namun,  ternyata  itu
              memang  sebuah  kesepakatan  antara  pegawai  dan  perusahaan  karena  pemilik  usahan  tak
              sanggup jika harus membayar 32 kali gaji.

              "Harusnya  tidak  boleh  kan?  Karena  kenapa,  perusahaan  tidak  memiliki  kemampuan  untuk
              membayarnya, karena dianggap terlalu tinggi," ujarnya.

              Dia menjelaskan dengan diturunkannya angka pesangon tersebut, maka dapat dipastikan nanti
              seluruh karyawan mendapatkan haknya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

              "Makanya diturunkan dengan ada kepastian. Kepastiannya bagaimana? 25 itu 19 kalinya dibayar
              oleh  pengusaha,  6  kalinya  dibayar  melalui  skema  program  jaminan  kehilangan  pekerjaan.
              Jaminan  kehilangan  pekerjaan  ini  adalah,  jaminan  sosial  ketenaga  kerjaan  yang  tidak
              mengurangi manfaat dari jaminan lainnya seperti jaminan kecelakaan, kematian, hari tua dan
              pensiun," kata dia.

              Terkait sanksi apabila perusahaan tetap kekeuh tak ingin membayar pesangon sebesar 25 kali
              gaji, kata dia, itu tetap diatur di dalam UU No. 13 tahun 2003."Tentu saja ketentuan sanksi yang
              memaksa perusahaan untuk membayar. Ada nanti sanksinya diatur. Jadi ketentuan sanksi akan
              diatur sebagaimana ketentuan UU 13 2003," katanya.

              (rzy).







































                                                           193
   189   190   191   192   193   194   195   196   197   198   199