Page 196 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 OKTOBER 2020
P. 196

"Mempersiapkan ke Mahkamah Konstitusi untuk uji formil dan uji materiil," kata Presiden KSPI
              Said Iqbal dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (15/10/2020).
              Kedua, KSPI akan mendorong parlemen untuk melaksanakan legislatif review. KPSI sekaligus
              mendorong eksekutif untuk melaksanakan eksekutif review.

              "Kemudian, kami akan melakukan sosialisasi atau kampanye tentang isi dan alasan penolakan
              Omnibus Law UU Cipta Kerja, khususnya klaster ketenagakerjaan oleh buruh," ujar dia.

              Keempat, KSPI tetap akan menerjunkan anggotanya di seluruh Indonesia berunjuk rasa menolak
              RUU Cipta Kerja yang saat ini tinggal menunggu bubuhan tanda tangan Presiden Jokowi.

              Bahkan, Said menyebutkan, unjuk rasa yang akan digelar beberapa waktu ke depan akan lebih
              besar dibandingkan beberapa waktu yang lalu. Dalam kesempatan yang sama, Said sekaligus
              menekankan bahwa KSPI tidak akan terlibat di dalam penyusunan peraturan turunan dari RUU
              Cipta Kerja.

              Sikap  itu  diambil  mengingat  pihaknya  menolak  omnibus  law  RUU  Cipta  Kerja  sejak  awal,
              khususnya  klaster  ketenagakerjaan.  "Buruh  menolak  omnibus  law  UU  Cipta  Kerja.  Dengan
              demikian,  tidak  mungkin  buruh  menerima  peraturan  turunannya,  apalagi  terlibat
              membahasnya," kata Said.

              Diberitakan sebelumnya, DPR RI telah menyerahkan naskah final RUU Cipta Kerja ke Presiden
              Jokowi melalui Sekretaris Negara Pratikno, Rabu (14/10/2020).
              Presiden Jokowi menyebutkan, pemerintah segera menyiapkan aturan turunan dari RUU Cipta
              Kerja. Aturan turunan itu ditargetkan rampung dalam tiga bulan. "Saya tegaskan juga UU Cipta
              Kerja  ini  memerlukan  banyak  sekali  peraturan  pemerintah  (PP)  dan  peraturan  presiden
              (perpres)," kata Presiden Jokowi ketika memberikan keterangan pers dari Istana Kepresidenan
              Bogor, Jumat (9/10/2020).

              "Jadi, setelah ini akan muncul PP dan perpres yang akan kita selesaikan paling lambat tiga bulan
              setelah diundangkan," lanjut dia.



































                                                           195
   191   192   193   194   195   196   197   198   199   200   201