Page 254 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 OKTOBER 2020
P. 254

HARI INI GILIRAN GERAKAN BURUH JAKARTA GELAR UNJUK RASA TOLAK UU
              CIPTA KERJA
              Aksi protes menolak Undang Undang Cipta Kerja masih terus disuarakan kalangan serikat buruh.
              Kali ini aksi unjuk rasa digelar oleh Gerakan Buruh Jakarta (GBJ). GBJ dijadwalkan menggelar
              aksi unjuk rasa menolak omnibus law UU Cipta Kerja pada hari ini, Kamis (15/10/2020). Aksi
              unjuk  rasa  GBI  akan  diisi  dengan  kegiatan  orasi  menolak  UU  Cipta  Kerja  dan  dipusatkan  di
              Simpang Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

              "Informasinya, mereka tidak ke Istana, tetapi orasi di Simpang Cempaka Putih," kata Direktur
              Lalu  Lintas  Polda  Metro  Jaya  Kombes  Sambodo  Purnomo  Yogo  dalam  keterangan  kepada
              wartawan, Kamis (15/10/2020).

              Kalangan serikat buruh sebelumnya memang telah menegaskan tetap menolak pengesahan UU
              Cipta Kerja oleh Rapat Paripurna DPR RI, Senin pekan lalu.

              Mereka  menilai,  isi  pasal-pasal  dalam  klaster  Ketenagakerjaan  di  UU  Cipta  Kerja  merugikan
              kepentingan dan masa depan buruh.

              Seperti dinyatakan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, pihaknya
              tidak akan terlibat dalam pembahasan aturan turunan UU Cipta Kerja.

              Sikap ini sejalan dengan komitmen kaum buruh, yang hingga saat ini menolak omnibus law UU
              Cipta Kerja, khususnya klaster ketenagakerjaan.
              Said menyampaikan, ke depan aksi penolakan omnibus law oleh buruh akan semakin membesar
              dan bergelombang.

              "Buruh menolak omnibus law UU Cipta Kerja." "Dengan demikian tidak mungkin buruh menerima
              peraturan  turunannya,  apalagi  terlibat  membahasnya,"  kata  Said  lewat  keterangan  tertulis,
              Kamis (15/10/2020).

              Kalau pemerintah kejar tayang lagi dalam membuat aturan turunannya, lanjut Said Iqbal, ada
              dugaan serikat buruh hanya digunakan sebagai stempel atau alat legitimasi saja.

              Said  juga  menyinggung  sikap  DPR  yang  sempat  menjanjikan  buruh  akan  dilibatkan  dalam
              pembahasan, tetapi terkesan seperti sedang kejar setoran. Said Iqbal mengatakan buruh merasa
              dikhianati.

              "Padahal kami sudah menyerahkan draf sandingan usulan buruh, tetapi masukan yang kami
              sampaikan banyak yang tidak terakomodir." "Tidak benar apa yang dikatakan DPR RI bahwa 80
              persen usulan buruh sudah diadopsi dalam UU Cipta Kerja," ucapnya.

              Said menjelaskan, ada empat langkah yang akan dilakukan buruh dalam menolak UU Cipta Kerja.

              Pertama,  akan  menyiapkan  aksi  lanjutan  secara  terukur  terarah  dan  konstitusional,  baik  di
              daerah maupun aksi secara nasional.

              Kedua, mempersiapkan ke Mahkamah Konstitusi untuk uji formil dan uji materiel.

              Ketiga, meminta legislatif review ke DPR dan eksekutif review ke pemerintah.

              Keempat, melakukan sosialisasi atau kampanye tentang isi dan alasan penolakan omnibus law
              UU Cipta Kerja, khususnya klaster ketenagakerjaan oleh buruh.

              812 Halaman Naskah final Undang-undang Cipta Kerja setebal 812 halaman dikirimkan pihak
              Sekretariat Jenderal DPR ke pemerintah, Rabu (14/10/2020) siang.

                                                           253
   249   250   251   252   253   254   255   256   257   258   259