Page 259 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 OKTOBER 2020
P. 259

"Buruh menolak omnibus law. Dengan demikian tidak mungkin buruh menerima aturan turunan
              UU Cipta Kerja. Apalagi terlibat membahasnya," kata Said Iqbal dalam keterangan tertulisnya,
              Kamis, 15 Oktober 2020.

              Said mencurigai pemerintah akan kembali kejar tayang dalam membuat aturan turunan omnibus
              law tersebut. Karena itu, ada dugaan serikat buruh hanya digunakan sebagai stempel atau alat
              legitimasi saja, jika ikut terlibat di dalamnya.

              Ia  bercermin  pada  sikap  DPR  yang  sempat  menjanjikan  buruh  akan  dilibatkan  dalam
              pembahasan,  tetapi  terkesan  seperti  sedang  kejar  setoran.  Adapun  klaim  DPR  RI  bahwa  80
              persen usulan buruh sudah diadopsi dalam UU Cipta Kerja, juga dibantah Said. Ia mengatakan
              bahwa  buruh  merasa  dikhianati  "Padahal  kami  sudah  menyerahkan  draft  sandingan  usulan
              buruh, tetapi masukan yang kami sampaikan banyak yang tidak terakomodir" ujar Said.

              Ia pun mengatakan akan ada empat langkah yang akan dilakukan buruh dalam menolak UU
              Cipta Kerja ke depannya. Pertama, akan mempersiapkan aksi lanjutan secara terukur terarah
              dan konstitusional, baik di daerah maupun aksi secara nasional.

              Kedua, mempersiapkan ke Mahkamah Konstitusi untuk uji formil dan uji materiil. Ketiga, meminta
              legislatif review ke DPR RI dan eksekutif review ke Pemerintah. "Keempat, melakukan sosialisasi
              atau kampanye tentang isi dan alasan penolakan omnibus law UU Cipta Kerja khususnya klaster
              ketenagakerjaan oleh buruh," kata Said.


















































                                                           258
   254   255   256   257   258   259   260   261   262   263   264