Page 193 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN18 DESEMBER 2020
P. 193

Ringkasan

              Pemerintah  terus  berkomitmen  mendorong  pemulihan  ekonomi  nasional  yang  terdampak
              pandemi Covid-19. Salah satu upaya yang ditempuh adalah pemberian bantuan subsidi gaji/upah
              (BSU) kepada pekerja atau buruh. Program ini diharapkan mampu menyokong perekonomian
              pekerja sehingga meningkatkan daya beli dan konsumsi rumah tangga sekaligus menggerakkan
              roda perekonomian nasional.



              REALISASI BANTUAN SUBSIDI UPAH PEKERJA CAPAI 93,94 PERSEN

              Pemerintah  terus  berkomitmen  mendorong  pemulihan  ekonomi  nasional  yang  terdampak
              pandemi Covid-19. Salah satu upaya yang ditempuh adalah pemberian bantuan subsidi gaji/upah
              (BSU) kepada pekerja atau buruh. Program ini diharapkan mampu menyokong perekonomian
              pekerja sehingga meningkatkan daya beli dan konsumsi rumah tangga sekaligus menggerakkan
              roda perekonomian nasional.

              Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengungkapkan bahwa berdasarkan data per
              14 Desember 2020, realisasi BSU telah menyentuh Rp 27,96 triliun atau 93,94 persen dari pagu
              sebesar Rp29,85 triliun. Rinciannya, penyaluran BSU pada termin pertama mencapai Rp 14,71
              triliun.

              "Angka ini berhasil menyentuh 12,26 juta pekerja atau 98,86 persen dari target pemerintah yakni
              12,4  juta  pekerja.  Kemudian  pada  termin kedua  realisasinya  mencapai Rp  13,2  triliun  untuk
              11,04 juta pekerja atau 89 persen dari target. Angka realisasi pada termin kedua memang belum
              sempurna, mengingat periode penyalurannya masih berlangsung sampai akhir Desember 2020”,
              ujarnya dalam Keterangan Pers yang digelar oleh Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan
              Ekonomi Nasional (KPC PEN)," kata Menaker Ida.

              Bantuan  yang  sudah  direalisasikan  sejak  September  2020  ini diberikan  kepada  pekerja  yang
              memenuhi  sejumlah  syarat,  yaitu  berkewarganegaraan  Indonesia  (WNI),  terdaftar  sebagai
              peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan (TK) sampai Juni 2020, pekerja penerima upah, dan gaji
              yang dilaporkan di bawah Rp5 juta per bulan.

              Total bantuan yang diberikan kepada setiap pekerja yang masuk kriteria sebesar Rp2,4 juta.
              Angka  ini  diberikan  bertahap  dalam  dua  termin,  masing-masing  sebesar  Rp1,2  juta.  Termin
              pertama dilakukan pada Agustus-Oktober 2020 dan termin kedua pada November-Desember
              2020.

              Tercatat  beberapa  tantangan  dalam  melakukan  realisasi  BSU.  Pada  realiasi  termin  pertama
              memang ditemukan sejumlah rekening bermasalah. Hal ini terungkap dari laporan bank-bank
              penyalur.

              "Kenapa tidak bisa 100 persen terealisasi, karena laporan bank penyalur mengatakan terdapat
              data rekening yang bermasalah dan tidak dapat ditransfer sehingga mengakibatkan retur. Atas
              adanya rekening retur tersebut, kami tidak diam. Kami kembalikan kepada BP Jamsostek untuk
              diperbaiki," ujar Menaker.

              BPJamsostek  mencatat  ada  154.887  rekening  bermasalah  yang  membuat  BSU  tidak  bisa
              ditransfer. Proses perbaikan data lantas dilakukan oleh BPJamsostek yang berkoordinasi dengan
              kantor cabang di daerah, bank penyalur, pemberi kerja, bahkan sampai berkomunikasi dengan
              nama-nama penerima bantuan.

              Hasilnya,  sebanyak  87.963  rekening  berhasil  dipulihkan  dan  telah  diserahkan  ke  Kemnaker.
              Namun, masih ada 66.924 rekening yang masih dalam proses perbaikan sampai saat ini.

                                                           192
   188   189   190   191   192   193   194   195   196   197   198