Page 196 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN18 DESEMBER 2020
P. 196
COVID-19 LAHIRKAN RIBUAN PHK DI KALIMANTAN TENGAH
Sejak tujuh bulan lebih wabah Covid-19 menyerang Indonesia, jumlah karyawan yang
mengalami pemutusan hubungan kerja maupun yang di rumahkan di Kalimantan Tengah,
jumlahnya kian meningkat.
Pengurus Kofederasi Serikat Buruh Ssejahtera Indonesia Korwil Kalimantan Tengah, Karliansyah
mengaku, turut prihatin dengan kondisi sulit yang dialami para buruh. Dia pun mendesak
pemerintah segera mengambil kebijakan cepat untuk menyelamatkan nasib ribuan karyawan
yang dirumahkan maupun di PHK.
"Jika ini dibiarkan berlarut larut, bukan tidak mungkin ratusan buru mati kelaparan, dampaknya
pasti akan kesulitan ekonomi, bahkan belum lama ini, demi mencukupi nafkah keluarga sehari
hari sampai menjual motor, perhiasan, dan lainnya," kata Karli kepada RRI, Kamis (17/12/2020).
Diketahui, dari data yang ada di Disnaker Kalimantan Tengah, sebanyak 157 perusahaan, telah
mengeluarkan kebijakan PHK kepada 340 karyawannya, sedangkan yang di rumahkan sebanyak
2.126 orang, sehingga total keseluruhan mencapai 2.446 karyawan.
Dia menambahkan, untuk mengatasi permasalahan buruh yang sudah terdampak corona,
sebenarnya sederhana, tidak bisa hanya mengandalkan peran pemerintah, tetapi perusahaan
besar di Kalteng perlu dilibatkan.
"Demi mengurangi beban para buruh yang terkena PHK, bantuan seperti permodalan dari pihak
swasta dan pemerintah tentunya sangat diharapkan disalurkan tepat sasaran, agar dapat
digunakan untuk menyambung hidup dan memenuhi kebutuhan sehari hari," jelasnya.
Ditempat terpisah, Kepala Bidang Hubungan Industrial Dinas Tenaga Kerja Kalimantan Tengah
Amir Husein membenarkan, ribuan karyawan di Kalteng terkena PHK sampai di rumahkan, akibat
dampak Covid-19 yang tak kunjung berakhir, bahkan jumlahnya terus meningkat.
Amir menyebut sebagian besar alasan perusahaan memutus hubungan kerja, akibat biaya
operasional yang tinggi tidak sebanding dengan pemasukan, sehingga langkah yang diambil
tidak ada jalan lain kecuali merumahkan sementara waktu karyawan dan PHK.
"Paling banyak karyawan yang dirumahkan berasal dari sektor jasa salah satunya perhotelan,
tempat hiburan malam (THM) dan usaha yang bergerak dari beragam UKM," ungkapnya.
Kendati demikian, lanjut dia, sebagai solusi mengatasi bertambahnya pengangguran, pihaknya
mengarahkan karyawan yang terkena phk dan yang di rumahkan, untuk mengikuti kartu pra
kerja, karena di dalam program tersebut, ada uang pembinaan dan pelatihan yang langsung di
transfer ke rekening masing-masing pendaftar "Kita dari pemerintah, terus berupaya
menjembatani apa yang menjadi keluhan para buruh, saat ini ribuan karyawan alami PHK dan
yang dirumahkan sebagian sudah mengikuti kartu pra kerja, mereka mendapat pelatihan dan
uang pembinaan," pungkasnya.
195