Page 198 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN18 DESEMBER 2020
P. 198

Ringkasan

              Pemerintah  terus  berkomitmen  mendorong  pemulihan  ekonomi  nasional  yang  terdampak
              pandemi  Covid-19.  Salah  satu  upaya  yang  ditempuh  adalah  pemberian  Bantuan  Subsidi
              Gaji/Upah  (BSU)  kepada  pekerja  atau  buruh.  Program  ini  diharapkan  mampu  menyokong
              perekonomian pekerja sehingga meningkatkan daya beli dan konsumsi rumah tangga sekaligus
              menggerakkan roda perekonomian nasional.



              DUKUNG PEKERJA, PEMERINTAH REALISASI BSU CAPAI 93,94 PERSEN

              JAKARTA  -  Pemerintah  terus  berkomitmen  mendorong  pemulihan  ekonomi  nasional  yang
              terdampak  pandemi  Covid-19.  Salah  satu  upaya  yang  ditempuh  adalah  pemberian  Bantuan
              Subsidi Gaji/Upah (BSU) kepada pekerja atau buruh. Program ini diharapkan mampu menyokong
              perekonomian pekerja sehingga meningkatkan daya beli dan konsumsi rumah tangga sekaligus
              menggerakkan roda perekonomian nasional.

              Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker),  Ida  Fauziyah  mengungkapkan berdasarkan  data  per  14
              Desember 2020, realisasi BSU telah menyentuh Rp27,96 triliun atau 93,94 persen dari pagu
              sebesar Rp29,85 triliun. Rinciannya, penyaluran BSU pada termin pertama mencapai Rp14,71
              triliun.

              "Angka ini berhasil menyentuh 12,26 juta pekerja atau 98,86 persen dari target pemerintah yakni
              12,4 juta pekerja. Kemudian pada termin kedua realisasinya mencapai Rp13,2 triliun untuk 11,04
              juta  pekerja  atau  89  persen  dari  target.  Angka  realisasi  pada  termin  kedua  memang  belum
              sempurna, mengingat periode penyalurannya masih berlangsung sampai akhir Desember 2020,"
              ujarnya dalam Keterangan Pers yang digelar oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan
              Ekonomi Nasional (KPC PEN).

              Bantuan  yang  sudah  direalisasikan  sejak  September  2020  ini diberikan  kepada  pekerja  yang
              memenuhi  sejumlah  syarat,  yaitu  berkewarganegaraan  Indonesia  (WNI),  terdaftar  sebagai
              peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan (TK) sampai Juni 2020, pekerja penerima upah, dan gaji
              yang  dilaporkan  di  bawah  Rp5  juta  per  bulan.  Total  bantuan  yang  diberikan  kepada  setiap
              pekerja yang masuk kriteria sebesar Rp2,4 juta.
              Angka  ini  diberikan  bertahap  dalam  dua  termin,  masing-masing  sebesar  Rp1,2  juta.  Termin
              pertama dilakukan pada Agustus-Oktober 2020 dan termin kedua pada November-Desember
              2020.

              Tercatat  beberapa  tantangan  dalam  melakukan  realisasi  BSU.  Pada  realiasi  termin  pertama
              memang ditemukan sejumlah rekening bermasalah. Hal ini terungkap dari laporan bank-bank
              penyalur.

              "Kenapa tidak bisa 100 persen terealisasi, karena laporan bank penyalur mengatakan terdapat
              data rekening yang bermasalah dan tidak dapat ditransfer sehingga mengakibatkan retur. Atas
              adanya rekening retur tersebut, kami tidak diam. Kami kembalikan kepada BP Jamsostek untuk
              diperbaiki," ujar Menaker.

              BP  Jamsostek  mencatat  ada  154.887  rekening  bermasalah  yang  membuat  BSU  tidak  bisa
              ditransfer. Proses perbaikan data lantas dilakukan oleh BP Jamsostek yang berkoordinasi dengan
              kantor cabang di daerah, bank penyalur, pemberi kerja, bahkan sampai berkomunikasi dengan
              nama-nama penerima bantuan.

              Hasilnya,  sebanyak  87.963  rekening  berhasil  dipulihkan  dan  telah  diserahkan  ke  Kemnaker.
              Namun, masih ada 66.924 rekening yang masih dalam proses perbaikan sampai saat ini.

                                                           197
   193   194   195   196   197   198   199   200   201   202   203