Page 137 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 APRIL 2020
P. 137
Title DIKRITIK GEGARA BAHAS OMNIBUS LAW DI TENGAH CORONA, DPR: MAJU KENA MUNDUR
KENA
Media Name detik.com
Pub. Date 13 April 2020
Page/URL https://news.detik.com/berita/4975520/dikritik-gegara-bahas-omnibus-la w-di-tengah-
corona-dpr-maju-kena-mundur-kena
Media Type Pers Online
Sentiment Positive
DPR RI dikritik karena tetap melanjutkan proses pembahasan omnibus law RUU
Cipta Kerja (Ciptaker) di tengah pandemi virus Corona (COVID-19). Badan Legislasi
(Baleg) DPR, selaku alat kelengkapan dewan (AKD) yang berwenang membahas
RUU Ciptaker, merasa serba salah.
"Jadi begini, cara berpikirnya jangan prejudice (kecurigaan). DPR itu tugas
konstitusionalnya membuat Undang-Undang. Nanti dibilang DPR nggak produktif,
DPR-nya melempem. Jadi DPR ini maju kena mundur kena ini. Ya, jangan kemudian
kita di peta konflik dengan kondisi seperti itu," kata Wakil Ketua Baleg Willy Aditya
kepada wartawan, Senin (13/4/2020).
Willy menegaskan proses RUU Ciptaker saat ini belum memasuki tahap pembahasan
substansi. Sebelum masuk tahap pembahasan substansi, kata dia, Baleg akan
menggelar rapat kerja (raker) dengan pihak pemerintah untuk memastikan kesiapan
RUU tersebut.
"Besok kita tanyakan kesiapan pemerintah dan skemanya, apakah tetap seperti awal
atau tidak, apakah ada substansi yang berubah atau tidak," terang Willy.
Anggota Fraksi NasDem itu menuturkan Baleg menyadari bahwa RUU Ciptaker
mendapat penolakan dari berbagai pihak. Karena itu, Baleg memutuskan untuk
mengubah alur proses pembahasan.
Willy menjelaskan dalam proses pembahasan RUU Ciptaker Baleg memundurkan
proses penyerahan daftar inventaris masalah (DIM) dari masing-masing fraksi.
Selain itu, Baleg juga memutuskan untuk menyerap aspirasi masyarakat lebih dulu
sebelum RUU Ciptaker masuk tahap pembahasan substansinya.
"Bilang sama teman-teman itu, belum mereka berpikir, Baleg sudah membuat
keputusan itu. Ini di balik, kita menyusun DIM belakangan, pada tahap awal itu
RDPU (rapat dengar pendapat umum) semua, semua akan dilibatkan. Jadi mereka
baru mengusulkan kita sudah membuat agenda untuk itu," jelasnya.
"Prosesnya yang harus kita lihat. DPR itu aspiratif dengan caranya seperti apa.
Masalah substansi kita perdebatkan, dialogkan bersama-sama dengan
Page 137 of 210.