Page 143 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 APRIL 2020
P. 143

Direktur Indeks Nanang Sunandar seperti melansir Antara , Senin (13/4/2020),
               mengatakan isi dari RUU Cipta Kerja yang tengah digodok di DPR RI sebenarnya
               bisa menjadi solusi ketika sektor usaha tengah mengalami kesulitan.

               RUU Cipta Kerja memiliki ciri terobosan. RUU ini mendesak segera dibahas dan
               disahkan agar lebih leluasa mengatasi dampak pandemi virus corona terhadap
               pelambatan ekonomi Indonesia dan dunia pada umumnya.

               Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar yang saat ini diberlakukan di banyak
               negara untuk meredam penyebaran COVID-19, sebenarnya tidak hanya memukul
               ekonomi nasional tetapi juga sebagian besar aktivitas ekonomi global.

               Dampak langsungnya ialah meningkatnya jumlah pengangguran, yang diprediksi
               ILO dalam "COVID-19 and the World of Work" pada Maret, akan mencapai 212,7
               juta orang pada 2020, bertambah 24,7 juta dari 188 juta pengangguran global pada
               2019.

               Di Indonesia, pelambatan ekonomi tercermin pada proyeksi Bank Dunia untuk
               pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020, yang diproyeksikan menukik tajam hingga
               menyentuh angka 2,1 persen (The World Bank, East Asia and Pacific in the Time of
               COVID-19, April, 2020).

               Hasil kajian Indeks menunjukkan, tingkat pertumbuhan ekonomi 2,1 persen ini akan
               menambahkan sekitar 900 ribu pengangguran baru sehingga total jumlah
               pengangguran diperkirakan meningkat dari 7,05 juta pada 2019 menjadi 7,95 juta
               pada 2020.

               Pengesahan RUU Cipta Kerja dalam situasi pandemi dinilai mendesak dalam konteks
               struktur tenaga kerja Indonesia yang didominasi sektor informal dan tingginya
               jumlah angkatan kerja yang bekerja tidak penuh atau kurang dari 35 jam seminggu.

               Berdasarkan analisis atas karakteristik angkatan kerja 2019, dari total angkatan
               kerja yang tidak tercatat menganggur, terdapat jumlah pekerja sektor informal
               sebanyak 75,9 juta (59,99 persen) dan pekerja tidak penuh sebanyak 36,54 juta
               (28,88 persen).

               Kedua kelompok ini, yakni pekerja sektor informal dan pekerja tidak penuh, rentan
               kehilangan pekerjaan, terlebih ketika ekonomi mengalami krisis.

               Sebelum pandemi, dengan ekonomi tumbuh rata-rata 5, 41 persen per tahun pada
               periode 2010-2019, jumlah lapangan kerja baru yang tercipta rata-rata 2,34 juta per
               tahun atau 433 ribu lapangan kerja baru untuk setiap satu persen pertumbuhan
               ekonomi.

               Dengan pertumbuhan ekonomi 2,1 persen, jumlah lapangan kerja baru yang
               tercipta pada 2020 diperkirakan sekitar 908 ribu. Dengan jumlah angkatan kerja



                                                      Page 143 of 210.
   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147   148