Page 137 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 OKTOBER 2020
P. 137

Pembentukan sub direktorat ini dirasa perlu agar kepolisian dapat menguatkan sistem penegakan
              hukum  pidana  ketenagakerjaan  dan  menekankan  kepatuhan  pelaku  usaha  dalam  memenuhi
              hak-hak pekerja.

              LBH Jakarta menilai, dalam Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja versi 812 halaman, telah
              dihapus beberapa tindak pidana ketenagakerjaan yang termaktub dalam aturan lama, yakni UU
              nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

              "Perlu adanya Sub Direktorat Khusus yang menangani perkara tindak pidana ketenagakerjaan
              dalam  struktur  Organisasi  Kepolisian  maupun  Instansi  Aparat  Penegak  Hukum  lainnya  yang
              memiliki  fokus  dan  berkompeten  untuk  menangani  kasus  pidana  ketenagakerjaan,"  kata
              pengacara LBH Jakarta, Citra Referandum melalui keterangan tertulis, Rabu (14/10).

              Meski terdapat sebagian aturan yang dihapus, dia menuturkan aturan ketenagakerjaan yang
              lama  juga  banyak  dijelaskan  mengenai  proses  penyelesaian  masalah  melalui  mekanisme
              perundingan atau mediasi.
              "Penghapusan ini tentunya kian mengurangi upaya perlindungan hak-hak pekerja," ujar dia.

              Citra merincikan bahwa beberapa tindak pidana yang dihapuskan atau dialihkan dalam Omnibus
              Law  itu  seperti  pemberian  hak  pekerja  pensiun  atau  dalam  program  pensiun.  Kemudian,
              pemberian izin untuk mempekerjakan TKA yang kini diubah menjadi sanksi administrasi.

              Lalu, kata dia, aturan pidana bagi pengusaha yang tidak membayar hak setelah pekerja terkena
              PHK juga dihapuskan. Selanjutnya, ada juga aturan soal penempatan tenaga kerja swasta yang
              tidak memiliki izin kini diubah menjadi sanksi administratif.

              "Kelima,  pemberi  kerja  TKA  yang  tidak  menaati  ketentuan  jabatan  dan  standar  kompetensi.
              Keenam,  lembaga  pelatihan  kerja  swasta  yang  tidak  memiliki  izin  diubah  menjadi  sanksi
              administrasi," ujar dia.

              Praktik-praktik perselisihan dalam hubungan industrial juga kerap kali terjadi. Oleh karena itu,
              LBH menilai perlu dilakukan penindakan tegas terhadap pelaku pelanggaran itu.

              Menurutnya,  dalam  struktur  penegakan  hukum,  jumlah  penyidik  kepolisian  tidak  sebanding
              dengan jumlah perkara yang masuk dan ditangani. Hal itu juga diikuti dengan tidak ada hukum
              formil  dan  ketentuan  teknis  dalam  prosedur  dan  acara  penegakan  hukum  dalam  pidana
              ketenagakerjaan.
              "Masih gamangnya kemutlakan sifat melawan hukum dalam tindak pidana ketenagakerjaan,"
              imbuh Citra.

              Pembentukan  Sub  Direktorat  itu  juga  dinilai  LBH  dapat  memperkuat  posisi  tawar  kelompok
              pekerja dalam mempertahankan hak-haknya secara adil.

              Selain  itu,  hal  itu  juga  dapat  mendorong  dan  memperkuat  kondisi  perekonomian  kelompok
              pekerja dan mewujudkan hubungan industrial yang stabil dan harmonis.

              Terkait dengan temuan itu, pihak Polri sendiri belum memberikan tanggapan.

              CNNIndonesia.  com  sudah  mencoba  menghubungi  Kepala  Biro  Penerangan  Masyarakat
              (Karopenmas) Polri Brigadir Jenderal Awi Setiyono namun belum mendapat respons.

              (mjo/sfr).




                                                           136
   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142