Page 258 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 OKTOBER 2020
P. 258

Ketua  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  Hariyadi  Sukamdani  mengatakan  hal  tersebut
              merupakan kesepakatan antara pengusaha dan pekerja. Oleh sebab itu, usulan tersebut nantinya
              akan  menjadi  poin  penting  (highlight)  yang  akan  disampaikan  ketika  pembasahan  dengan
              pemerintah.

              Untuk diketahui, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan pemerintah menyiapkan
              modal awal untuk JKP sebesar Rp6 triliun. Sumber dana berasal dari APBN.



              PENGUSAHA USUL JKP DI BPJS TANPA IURAN TAMBAHAN

              Pengusaha mengusulkan tidak ada tambahan iuran peserta untuk program Jaminan Kehilangan
              Pekerjaan (JKP) yang akan diselenggarakan BPJS Ketenagakerjaan .

              Ketua  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  Hariyadi  Sukamdani  mengatakan  hal  tersebut
              merupakan kesepakatan antara pengusaha dan pekerja. Oleh sebab itu, usulan tersebut nantinya
              akan  menjadi  poin  penting  (highlight)  yang  akan  disampaikan  ketika  pembasahan  dengan
              pemerintah.

              "Kesepakatan  pengusaha  dan  pekerja  tentang  JKP  adalah  tidak  ada  penambahan  iuran  yg
              dipungut dari pengusaha dan pekerja," ujarnya kepada CNNIndonesia. com, Rabu (14/10).

              Selanjutnya, ia menuturkan sumber dana diusulkan tetap mengacu pada UU Omnibus Law Cipta
              Kerja. Meliputi, modal awal pemerintah, rekomposisi iuran program jaminan sosial, dan dana
              operasional BPJS Ketenagakerjaan.

              Program  JKP  nantinya  akan  menawarkan  manfaat  berupa  uang  tunai,  akses  informasi pasar
              kerja, dan pelatihan kerja yang diberikan kepada peserta dengan masa kepesertaan tertentu.
              Untuk uang tunai, diberikan paling banyak 6 bulan upah.

              Hariyadi mengatakan untuk besaran uang tunai yang diberikan kepada korban PHK, besarannya
              ditentukan oleh pemerintah melalui Peraturan Pemerintah (PP). Ia enggan menjawab besaran
              idealnya lantaran bukan kewenangan pengusaha.

              "Besarannya yang menentukan pemerintah berdasarkan masukan dari BPJS Ketenagakerjaan.
              Saat ini, pembahasan PP belum dimulai," ucapnya.
              Senada, Wakil Ketua UmuMKadin Indonesia Bidang Perdagangan Benny Soetrisno menyatakan
              jika pembahasan PP kluster ketenagakerjaan baru dimulai pekan ini. PP tersebut merupakan
              aturan teknis dari UU Omnibus Law Cipta Kerja.

              "Pembahasan  mengenai  PP  JKP  belum  dilakukan  antara  Kementerian  Ketenagakerjaan  dan
              pengusaha, rencananya minggu ini dimulai," katanya.

              Ia mengaku akan menyampaikan sejumlah poin utama dalam pembahasan dengan pemerintah
              nantinya. Pertama, besaran uang tunai dari pemerintah setiap bulannya.

              "Tentu  tergantung  sumber  dana  pemerintah,  tidak  boleh  di  bawah  UMP  (Upah  Minimum
              Provinsi)," katanya.
              Kedua,  pengusaha  juga  akan  mempertegas  manfaat  informasi  penempatan  kerja,  apakah  di
              dalamnya  mengharuskan  standar  gaji  harus  setara  atau  lebih  besar  dibandingkan  sebelum
              pekerja mengalami PHK. Ketiga, ia mengaku akan mempertanyakan detail pelatihan apa saja
              yang diterima pekerja.




                                                           257
   253   254   255   256   257   258   259   260   261   262   263