Page 343 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 OKTOBER 2020
P. 343

Taufik  mengatakan,  Pasal  59  Ayat  (2)  dihapus  karena  menindaklanjuti  putusan  MK  Nomor
              49/PUU-IX/2011.


              POLEMIK PENGHAPUSAN AYAT DALAM PASAL 59 UU MK, INI PENJELASAN
              ANGGOTA KOMISI III DPR

              Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Nasdem, Taufik Basari mengatakan, dihapusnya Pasal
              59  Ayat  (2)  dalam  Undang-Undang  Nomor  7  Tahun  2020  tentang  Mahkamah  Konstitusi  tak
              berpengaruh pada sifat putusan MK yang final dan mengikat.

              Taufik  mengatakan,  Pasal  59  Ayat  (2)  dihapus  karena  menindaklanjuti  putusan  MK  Nomor
              49/PUU-IX/2011.

              "Berdasarkan putusan MK Nomor 49/PUU-IX/2011 yang mengajukan (permohonan) itu adalah
              Prof Saldi Isra, Prof Arief Hidayat sebelum mereka jadi hakim MK, Zainal Arifin Mochtar, Feri
              Amsari, dan saya (Taufik Basari) pengacaranya bersama Febri Diansyah, Veri Juandi dan Donald
              Fariz," kata Taufik saat dihubungi, Rabu (14/10/2020).

              Pasal tersebut berbunyi: "Jika diperlukan perubahan terhadap undang-undang yang telah diuji,
              DPR atau Presiden segera menindaklanjuti putusan Mahkamah Konstitusi sebagaimana dimaksud
              pada ayat (1) sesuai dengan peraturan perundang-undangan. " Penghapusan ayat ini menjadi
              kontroversi di masyarakat usai penolakan terhadap UU Cipta Kerja. Sebab, narasi yang beredar
              adalah putusan MK bisa tidak ditindaklanjuti DPR dan pemerintah.

              Ketentuan dalam Pasal 59 Ayat (2) itu dihapus dalam UU MK hasil revisi atau UU Nomor 7 Tahun
              2020 yang disahkan DPR pada Selasa (1/9/2020) lalu.

              Sebab,  putusan  MK  dalam  pertimbangan  hukum  bersifat  final  dan  mengikat  sehingga  sudah
              wajib untuk ditindaklanjuti.

              "Jadi tidak perlu lagi ada pengaturan pasal yang mengatakan harus mengikuti, karena tanpa
              pasal itu pun juga pasti wajib ditindak lanjuti," ujar Taufik.

              "Akhirnya dihapus pasalnya oleh MK tetapi kita yang mengajukan itu tadi," kata dia.

              "Jadi  enggak  ada  hal  baru  diluar  tindak  lanjut  putusan  MK,  termasuk  usia,  usia  calon
              hakiMKonstitusi, soal usia panitera, itu senua rujukannya putusan MK di revisi UU MK itu," kata
              dia.























                                                           342
   338   339   340   341   342   343   344   345   346   347   348