Page 128 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 JULI 2021
P. 128

MITIGASI KRISIS KETENAGAKERJAAN AKIBAT PANDEMI COVID-19

              Dampak  pandemi  Covid-19  terus  menggempur  dunia  usaha  dan  ketenagakerjaan.  Sebagai
              mitigasi krisis, pemerintah mengingatkan pengusaha dan pekerja untuk membangun hubungan
              industrial  yang  kondusif.  Negara  di  sisi  lain  berupaya  memperluas  bantuan  bagi  mayoritas
              pengusaha dan pekerja yang bergerak di sektor informal dan skala mikro-kecil-menengah.

              Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, per Agustus 2020, ada 29,12 juta pekerja atau 14,28
              persen  dari  total  penduduk  usia  kerja  yang  terdampak  pandemi.  Mayoritas  mengalami
              pengurangan jam kerja, penurunan upah, serta kehilangan pekerjaan.

              Seiring membaiknya perekonomian pada awal 2021, jumlah pekerja terdampak pun berkurang
              tipis menjadi 19,1 juta orang atau 9,3 persen dari total penduduk usia kerja pada Februari 2021.
              Namun,  lonjakan  kasus  Covid-19  akhir-akhir  ini  kembali  memukul  dunia  usaha  dan  sektor
              ketenagakerjaan.

              "Awal tahun ini sebenarnya gairah perekonomian sempat bagus. Akan tetapi, begitu ada varian
              baru Covid-19 yang dahsyat ini, kita belum tahu akan seperti apa potret kondisi ketenagakerjaan
              pada Februa-ri-Juli 2021 ini," kata Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Jumat (23/7/2021),
              dalam acara Kompas Collaboration Forum (KCF) secara daring di Jakarta.

              Selain  dihadiri  Menaker,  diskusi  ini  juga  dihadiri  peneliti  senior  Centre  for  Strategic  and
              International Studies (CSIS), J Kristiadi, serta para CEO dan direktur perusahaan anggota KCF.

              Menurut Ida, di tengah krisis ini, mempertahankan dunia usaha berarti mempertahankan tenaga
              kerja Indonesia. Untuk menghindari krisis ketenagakerjaan yang berkepanjangan, dibutuhkan
              kerja  sama  antara  pemerintah,  pengusaha,  dan  pekerja.  "Dalam  kondisi  sulit  seperti  ini,
              pemerintah tidak bisa sendiri," ujarnya.

              Ida mengingatkan pengusaha dan pekerja untuk membangun dialog sosial yang lebih intens dan
              hubungan industrial yang kondusif. Pekan lalu, Kemenaker bersama Kamar Dagang dan Industri
              (Kadin)  Indonesia,  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  serta  pimpinan  konfederasi  dan
              federasi serikat buruh menandatangani Deklarasi Gotong Royong.

              "Pemutusan hubungan kerja (PHK) harus jadi jalan terakhir setelah menempuh berbagai proses
              efisiensi," tutur Ida.

              Merespons krisis ini, pemerintah juga menyiapkan sejumlah program untuk memitigasi dampak
              Covid-19  pada  sektor  ketenagakerjaan.  Total  anggaran  untuk  penanganan  Covid-19  dan
              pemulihan ekonomi pada 2021 ini Rp 744,75 triliun.

              Ida  mengatakan,  program  itu  banyak  dialokasikan  untuk  percepatan  vaksinasi  kepada  pe-
              kerja/buruh. Pemerintah  juga  memperpanjang  berbagai  stimulus  untuk  insentif  dunia  usaha,
              seperti insentif pajak, keringanan biaya abonemen listrik bagi pelanggan bisnis dan industri, serta
              bantuan produktif untuk usaha mikro.

              Terbaru, pemerintah menghidupkan lagi pemberian bantuan subsidi upah (BSU) bagi pekerja
              yang terdampak pengetatan PPKM. Subsidi itu bagi pekerja dengan upah Rp 3,5 juta di wilayah
              PPKM level 3 dan 4. Subsidi upah itu diharapkan meredam potensi PHK, menjaga napas dunia
              usaha, dan menjaga daya beli pekerja.

              Pembelajaran
              Direktur  PT Toyota Motor  Manufacturing  Indonesia  (TMMIN)  Bob  Azam  menilai,  pandemi  ini
              menjadi pelajaran, terutama karena sebagian besar warga bekerja di sektor informal serta 99



                                                           127
   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133