Page 448 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 OKTOBER 2021
P. 448
kerja sama yang dapat dilakukan dengan dunia kerja. Di antaranya beasiswa dan/atau ikatan
dinas, donasi dalam bentuk peralatan labo ratorium dan lainnya," tutur Wikan.
Program link and match yang digagas Kemendikbud memerlukan dukungan dari kalangan
industri dan kementerian terkait. Kepala Badan Pengembangan SDM Industri Kemen perin
(BPSDMI), Arus Gunawan mengatakan, Kementerian Perin dustrian (Kemenperin) mempunyai
berbagai jurus guna mewujudkan SDM industri kompeten. Pertama, dengan menerapkan dual
sistem model Jerman dalam pengem bangan vokasi. Kemenperin, Arus melanjutkan, bekerja
sama dengan berbagai lembaga serta industri untuk menerapkan dual system tersebut.
"Sistem ini memiliki metode pembelajaran teori dan praktik langsung di industri dengan
perbandingan 40:60. Bahkan, kurikulum pendidikannya juga didesain bersama industri," ucap
Arus ke tika diwawancara GATRA pada Sabtu, 25 September lalu. Kedua, kolaborasi dengan
industri dalam pengembangan SDM memun culkan program Silver Expert. Yaitu mendatangkan
pelatih ahli dari kalangan praktisi untuk kebutuhan magang industri (in company trainer).
Dengan itu, pemagang bisa mendapatkan pelatihan praktik dari pembim bing tersertifikasi.
Program berikutnya dengan menerapkan link and match antara SMK de ngan industri. Arus
mengatakan, saat ini SMK telah bermitra dengan 5.339 industri. Kerja sama tersebut mencakup
penyu sunan dan penyelarasan kurikulum, guru/dosen tamu dari industri, praktik kerja industri
dan magang guru/dosen, penempatan kerja dan temu industri. Selanjutnya, Kemenperin menye
leng garakan Pendidikan dan Latihan (Dik lat) 3 in1.
Dinamai Diklat 3 in 1 karena memuat unsur pelatihan, sertifikasi kompetensi, dan penempatan
ker ja di industri. Diklat ini menyajikan kuri kulum, model pelatihan, hingga instruktur pelatih
berasal dari industri. Jenis pelatihannya beragam mulai dari bidang tekstil dan produk tekstil,
kimia, animasi, agro, manufaktur, hingga otomotif.
Arus memaparkan. Pada 2020, peserta Diklat 3 in 1 berkisar 18.000 orang. Bahkan, sebelum
masa pandemi Covid-19, peserta Diklat bisa mencapai 60.000-70.000 orang. Program kelima
yakni pem bangunan infrastruktur kompetensi dan sertifikasi kompetensi tenaga kerja industri.
Terakhir, pembangunan pusat pengembangan teknologi industri 4.0. Program ini bertujuan
menjembatani industri dalam melakukan transformasi digital. Arus menyebut, Kemenperin saat
ini fokus mengembangkan Poli teknik, Akademi Komunitas, dan SMK di wilayah pertumbuhan
industri. Misalnya, di kawasan sentra industri seperti Morowali, Kendal, dan Bantaeng. "Itu
mendekati [in dus tri], bahkan di dalam kawasan industri itu sendiri. Sehingga apa yang kita
siapkan diterima 100% oleh industri yang ada di kawasan tersebut," ia mengungkapkan.
Program link and match terus didorong, mengingat kebutuhan tenaga kerja industri diperkirakan
sebanyak 20,21 juta orang pada 2024.
Meski demi kian, Arus menyebut penggunaan tenaga manusia juga semakin berkurang karena
adanya otomasi industri. Kemenperin sejauh ini sudah memiliki 10 unit politeknik, 2 akademi
komunitas industri, 9 SMK SMAK-SMTI serta 7 Balai Diklat Industri yang tersebar di sejumlah
kota.
Direktur Pembinaan Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi dan Pemagangan Kementerian
Ketenagakerjaan (Kemnaker), Muhammad Ali, menyatakan bahwa pelatihan kerja dan
pemagangan bagi kalangan pencari kerja diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan.
"Tujuannya mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, sikap, dan etos kerja pada tingkat
keterampilan dan keahlian tertentu baik skilling, upskill ing dan reskilling sesuai standar yang
ditetapkan," ujar Muhammad Ali dalam keterangan tertulis yang diterima GATRA.
447