Page 24 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 NOVEMBER 2020
P. 24

perwakilan serikat buruh meminta agar UMK 2021 Kota Bekasi dinaikkan sebesar 13,7 persen
              atau setara dengan Rp 600.000.


              UMK KOTA BEKASI NAIK 4,21 PERSEN

              Melalui rapat yang cukup alot akhirnya Upah Minimum Kota (UMK) Kota Bekasi tahun 2021 naik
              sebesar 4,21 persen. Demikian diungkap Kepala Dinas Tenaga Kerja (Kadisnaker) Kota Bekasi,
              Ika Indah Yarti, Rabu (18/11).
              Ika mengatakan, telah menyelesaikan rapat penentuan UMK 2021 yang dihadiri oleh para dewan
              pengupahan kota (Depeko), pada Selasa (17/11) malam. Rapat berlangsung cukup alot lantaran
              perwakilan serikat buruh meminta agar UMK 2021 Kota Bekasi dinaikkan sebesar 13,7 persen
              atau setara dengan Rp 600.000.
              Namun berdasarkan penghitungan formula menggunakan variabel inflasi dan pertumbuhan PDB
              nasional 2020, ditemukan angka kenaikan hanya berkisar 3,27 persen atau setara dengan Rp
              150.000  "Jadi  kita  ketemu  angka  3,7  persen.  Namun  serikat  buruh  meminta  13,7  persen,"
              ujarnya.

              Kenaikan  13,7  persen  dirasa  sangat  memberatkan  para  anggota  Depeko  unsur  Apindo  Kota
              Bekasi.  Setelah  perdebatan  yang  cukup  panjang,  disepakati  angka  kenaikan  UMK  2021
              ditetapkan  naik  4,21  persen.  "Naiknya  4,21  persen  adalah  tertahan  di angka  itu. yang  tidak
              turun, yang pada akhirnya dia mengikuti," ucapnya.

              Apabila dikonversikan, kenaikan 4,27 persen setara dengan Rp 193.000 sehingga gaji buruh
              pada tahun 2021 mendatang direkomendasikan menjadi Rp 4.782.935,64. Diketahui bahwa UMK
              Kota Bekasi pada 2020 sebesar Rp 4.589.708. "Kan kemarin Rp 4,5 juta. Jadinya sekitar Rp 4,7
              juta," ungkap Ika.

              Selanjutnya,  Disnaker  Kota  Bekasi  akan  membuat  surat  untuk  dilaporkan  kepada  Wali  Kota
              Bekasi, Rahmat Effendi. Kemudian, surat tersebut akan menjadi rekomendasi yang diajukan ke
              Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

              Buah simalakama

              Ketua  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  Kota  Bekasi  Purnomo  Narmiadi  mengatakan
              meski.tak menyetujui hasil rapat kenaikan UMK Kota Bekasi 2021 oleh dewan pengupahan kota
              (depeko) Kota, namun para pengusaha akan berupaya mematuhinya.

              "Karena  berkaitan  dengan  legal  formal  ketentuan  pemerintah.  Kalau  sudah  jadi  putusan
              pemerintah, mau nggak mau pengusaha harus tunduk," ujar Purnomo saat dikonfirmasi, Rabu
              (18/11).

              Mematuhi kenaikan UMK 2021 sebesar 4,21 persen bagi Purnomo bak buah simalakama untuk
              para  pengusaha  yang  tengah  berupaya  mempertahankan  eksistensi  di  tengah  masa  sulit
              pandemi Covid-19. "Seperti buah simalakama. Karena kalau nggak dilaksanakan, ada sanksi dan
              kalau misalnya dipenuhi, memberatkan pengusaha," katanya.

              Oleh  sebab  itu,  salah  satu  jalan  tengah  yang  bisa  dilakukan  oleh  para  pengusaha  adalah
              merundingkan  kenaikan  UMK  2021  bersama  karyawannya  masing-masing.  Hal  itu  dinilainya
              penting agar karyawan mengetahui kondisi finansial perusahaannya agar roda bisnis bisa terus
              berputar. "Mungkin langkah tengahnya, merundingkan kemampuan perusahan dengan pekerja
              supaya sama-sama bisa eksis," ungkap Purnomo.



                                                           23
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29