Page 29 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 NOVEMBER 2020
P. 29

Program PEN

              Semua  hal  tersebut  memiliki  implikasi  pada  kesejahteraan.  Status  sebagai  penganggur  jelas
              membuat  orang  kehilangan  sumber  penghasilan.  Sementara  itu,  pergeseran  dari  pekerjaan
              formal ke informal dan bersifat tidak penuh memang tidak membuat orang kehilangan status
              sebagai pekerja, tetapi membuat mayoritas mereka hanya berpenghasilan rendah.

              Situasi  pasar  tenaga  kerja  ini  sudah  diantisipasi  pemerintah  dengan  meluncurkan  program
              Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dilaksanakan sejak Juni 2020. Meski program tersebut
              dirancang tidak hanya untuk mengatasi masalah di pasar tenaga kerja, implikasinya terhadap
              pengangguran sangat besar.

              Sebagian dari program PEN ditujukan untuk penciptaan lapangan kerja secara langsung, seperti
              program padat karya yang dilaksanakan melalui beberapa kementerian. Kesempatan kerja yang
              diciptakan oleh program-program seperti ini tidak bersifat jangka panjang dan skalanya juga
              terbatas. Pada akhirnya yang lebih banyak berperan mengatasi pengangguran adalah unit-unit
              usaha  swasta,  sedangkan  pemerintah  berperan  pada  upaya  menciptakan  iklim  usaha  yang
              kondusif bagi mereka, termasuk menghilangkan hambatan-hambatan yang tidak perlu.

              Selain program yang secara langsung menciptakan lapangan pekerjaan, ada juga yang bersifat
              tidak langsung. Dalam program PEN bentuknya adalah pemberian insentif dan dukungan bagi
              dunia usaha (termasuk UMKM) agar tetap bisa beroperasi dan mempertahankan pekerjanya di
              masa pandemi Covid-19.

              Berbagai unit usaha diberi akses lebih besar terhadap berbagai sumber modal, diberi fasilitas
              penjaminan, bahkan ada bantuan (hibah) tunai kepada pelaku usaha mikro, hibah bagi pelaku
              usaha pariwisata, keringanan pajak, penempatan dana bagi BUMN, dan sebagainya. Mengingat
              peran  penting  UMKM  (khususnya  usaha  mikro)  dalam  penyerapan  tenaga  kerja,  sektor  ini
              mendapat perhatian sangat besar dan mendapatkan alokasi anggaran terbesar dalam program
              PEN.

              Selain itu, ada kluster program Perlindungan Sosial dalam PEN yang pada intinya ditujukan untuk
              mempertahankan daya beli masyarakat. Jika daya beli bisa dipertahankan, atau setidaknya agar
              tidak turun terlalu banyak, permintaan terhadap barang/jasa juga bisa dijaga. Pada gilirannya,
              kegiatan produksi diusahakan semaksimal mungkin untuk tetap berjalan dan unit-unit usaha
              dapat mempertahankan pekerjanya.
              Bahkan, dalam kluster Perlindungan Sosial ada program Kartu Prakerja yang membidik masalah
              pengangguran  dari  sisi  penawaran.  Keterampilan  tenaga  kerja  ditingkatkan  melalui  berbagai
              pelatihan  yang  dibiayai oleh  pemerintah,  dengan  harapan  dapat  meningkatkan  employability
              atau peluang mereka untuk bekerja.

              Terlepas  dari  perlunya  perbaikan  di  berbagai  aspek,  data  menunjukkan,  sinyal  pemulihan
              ekonomi memang mulai terlihat dan ini tak dapat dilepaskan dari peranan program PEN. PMI
              (Purchasing Managers In-dex), Indeks Keyakinan Konsumen, penjualan kendaraan, penjualan
              semen, dan sebagainya menunjukkan tren peningkatan. Meski belum mencapai kondisi seperti
              sebelum  pandemi,  sinyal  menuju  pemulihan  terlihat  jelas.  Pada  gilirannya  situasi
              ketenagakerjaan juga diharapkan membaik.

              Dalam  jangka  lebih  panjang,  implementasi  dan  efektivitas  UU  Cipta  Kerja  layak  ditunggu.
              Kemudahan  berusaha  yang  menjadi  esensi  UU  Cipta  Kerja  diharapkan  akan  mampu
              mendongkrak investasi dan menciptakan lapangan kerja baru, khususnya bagi angkatan kerja
              baru yang terus bertambah setiap tahun.




                                                           28
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34