Page 197 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 NOVEMBER 2020
P. 197

DRAFT ATURAN TURUNAN UU CIPTA KERJA DITARGETKAN RAMPUNG AKHIR
              NOVEMBER
              Seluruh Kementerian/Lembaga (K/L) yang terlibat dalam penyiapan peraturan pelaksanaan UU
              Cipta Kerja, saat ini terus melakukan akselerasi pembahasan dan penyelesaian 44 peraturan
              pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang terdiri dari 40
              Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) dan 4 Rancangan Peraturan Presiden (RPerpres).

              Kemenko Perekonomian bersama-sama dengan 19 K/L yang menjadi penanggung jawab sektor
              dari 44 Peraturan Pelaksanaan UU Cipta Kerja, secara intensif terus melakukan pembahasan
              antar K/L mengejar waktu penyelesaian dari draft RPP dan RPerpres. Saat ini, sudah ada 30
              peraturan  pelaksanaan  (27  RPP  dan  3  RPerpres)  yang  di-upload  di  Portal  UU  Cipta  Kerja
              (https://uu-ciptakerja.go.id/).

              Menurut Menteri Koordinator dan Perekonomian, Airlangga Hartarto, seluruh RPP dan RPerpres
              akan selesai pada akhir November atau awal Desember 2020. Seluruh draf RPP dan RPerpres
              akan  dipublikasikan  ke  publik  sehingga  masyarakat  bisa  memberikan  masukan  untuk
              menyempurnakan RPP dan RPerpres tersebut.

              "Pemerintah menargetkan pada akhir November atau awal Desember 2020, seluruh RPP dan
              RPerpres yang memerlukan masukan dari masyarakat atau publik, sudah bisa di-upload dan
              diakses  masyarakat  melalui  Portal  UU  Cipta  Kerja,  sehingga  masyarakat  bisa  memberikan
              masukan untuk penyempurnaan RPP dan RPerpres tersebut," kata Airlangga dalam pernyataan
              tertulis, Senin (23/11).

              (Khusus  RPP  yang  berkaitan  dengan  Ketenagakerjaan  (4  RPP),  saat  ini  masih  dilakukan
              pembahasan di Tim Pembahas Tripartit Nasional. Sedangkan RPP terkait dengan NSPK Perizinan
              Berusaha Berbasis Risiko, yang dikoordinasikan oleh Kemenko Perekonomian, saat ini subtansi
              RPP telah selesai dibahas dan sedang dilakukan sinkronisasi antar K/L dan asesmen terhadap
              konsistensi pengaturan perizinan di masing-masing sektor, untuk menghindari tidak sinkronnya
              kebijakan.
              Sementara, untuk RPP di sektor keagamaan, yang terkait dengan pengaturan mengenai Ibadah
              Haji  dan  Umrah,  Kemenko  Perekonomian  sedang  mengkoordinasikan  pembahasan  bersama-
              sama  dengan  Kementerian  Agama,  Asosiasi/Forum  Asosiasi  dan  para  Pelaku  Usaha
              penyelenggara ibadah haji khusus dan umrah.





























                                                           196
   192   193   194   195   196   197   198   199   200   201   202