Page 199 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 NOVEMBER 2020
P. 199

SURVEI: HAMPIR SELURUH PERUSAHAAN TERDAMPAK PANDEMI COVID-19

              Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memaparkan hasil survei terkait dampak pandemi
              COVID-19 terhadap aktivitasperusahaan . Survei yang digelar bulan Agustus lalu itu menyebut,
              bahwa 9 dari 10 perusahaan terpukul selama masa pandemi.

              Bisa  dikatakan,  hampir seluruh  perusahaan  di  Tanah  Air  mengalami  penurunan  keuntungan,
              produktivitas, dan permintaan. "Ditemukan, 9 dari 10 perusahaan terdampak COVID-19 atau
              tepatnya 88 persen perusahaan terdampak COVID-19," kata Kepala Badan Perencanaan dan
              Pengembangan  Ketenagakerjaan,  Bambang  Satrio  Lelono,  saat  menyampaikan  hasil  survei
              dalam webinar, Selasa, 24 November 2020.

              Satrio  menyatakan,  hasil  survei  itu  juga  menunjukkan,  sebesar  40,6  persen  responden
              menyatakan  sangat  merugidan  47,4  persen  menyatakan  merugi.  Sampel  survei  sendiri
              berdasarkan pertanyaan yang diajukan ke 1.105 perusahaan, yang 70 persen dari responden
              berada di Pulau Jawa, dan paling terdampak berada di DKI Jakarta.
              "Hanya, 0,9 persen responden yang menyatakan menguntungkan. Dan kabar baiknya, ada 11
              persen  responden  yang  menyatakan  tidak  terdampak  adanya  pandemi  COVID-19  ini,"  kata
              Satrio.

              Satrio juga menjelaskan, sejumlah jenis perusahaan yang paling terdampak pada masa pandemi
              ini. Mereka adalah penyedia akomodasi, serta perusahaan makanan dan minuman. Termasuk
              juga perusahaan real estate dam konstruksi.

              Satrio mengatakan, perusahaan dengan skala kecil dan menengah atau UMKM terkena dampak
              paling siginifikan.

              "Dengan adanya PSBB transisi dan jaga jarak sangat berpengaruh terhadap UMKM. Karena kita
              tahu, bahwa UMKM pada umumnya mengandalkan transaksi langsung dengan konsumen secara
              tatap muka," katanya.





































                                                           198
   194   195   196   197   198   199   200   201   202   203   204