Page 42 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 NOVEMBER 2020
P. 42

PERKUAT DUNIA USAHA UNTUK ATASI LONJAKAN PENGANGGURAN

              Pandemi  Covid-19  menuntut  semua  negara  melakukan  transformasi  secara  fundamental,
              kemudian  menjalankan  stretegi  besar  di  bidang  ekonomi,  hukum,  sosial,  pemerintahan,
              kebudayaan, dan lingkungan.

              Secara khusus di bidang ekonomi, transformasi fundamental dijalankan agar berdampak pada
              perekonomian, terutama menciptakan lapangan kerja guna mengurangi angka pengangguran
              yang berpotensi terus meningkat hingga 10 juta dari total angkatan kerja.

              Menteri BUMN, Erick Thohir, di Jakarta, Se-lasa (24/11), mengatakan pandemi Covid-19 mau
              tidak mau, suka atau tidak suka, akan berpotensi menaikkan angka kemiskinan di Indonesia
              karena angka pengangguran meningkat.

              Pada kuartal III-2020, pertumbuhan ekonomi masih berkontraksi 3,49 persen secara tahunan
              year on year (yoy), meskipun dari kuartal ke kuartal sudah tumbuh 5,05 persen. Terpuruknya
              perekonomian itu, kata Erick, berdampak terhadap tenaga kerja Indonesia. Pemerintah mencatat
              dampak Covid-19 telah menyebabkan 2,56 juta orang kehilangan pekerjaannya dan lebih dari
              1,8 juta orang mengalami penurunan pendapatan.

              Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, sebelumnya mengatakan hingga Agustus 2020 jumlah
              pengangguran di Indonesia bertambah sebanyak 2,67 juta orang dari 7,1 juta orang menjadi
              9,77 juta orang, hampir mencapai dua digit akibat Covid-19.

              “Kalau kita lihat tambahan pengangguran akibat Covid-19 adalah 2,67 juta orang,” kata Menkeu.
              Selama periode Agustus 2019 hingga Agustus 2020, terdapat tambahan angkatan kerja baru
              yaitu 2,36 juta orang serta penurunan la-pangan kerja akibat Covid-19 sebanyak 0,31 juta.

              Dari  29,12  juta  angkatan  kerja  yang  terdampak,  sebanyak  2,56  juta  orang  merupakan
              peng-angguran, 0,7 juta orang itu bukan angkatan kerja, 1,77 juta orang untuk sementara tidak
              be-kerja, dan 24 juta orang bekerja, namun dengan jam yang lebih rendah. Total angkatan kerja
              di Indonesia sendiri mencapai 138,22 juta orang.

              Sektor Usaha

              Pengamat Ekonomi dari Universitas Diponegoro Semarang, Esther Sri Astuti, mengatakan untuk
              menahan lonjakan angka pengangguran maka dunia usaha harus diperkuat agar kinerjanya tidak
              terus menurun.
              “Omzet  pelaku  bisnis  terus  menurun,  bahkan  sebagian  dari  mereka  bangkrut.  Ini  jangan
              dibiarkan, tetapi harus diprioritaskan penanganannya melalui program pemulihan ekonomi,” kata
              Esther.

              Jika dunia usaha diperkuat dari sisi supply, otomatis sisi demand pun akan menguat karena
              sektor  usaha  itulah  yang  akan  menciptakan  lapangan  kerja,  sehingga  masyarakat  punya
              pendapatan untuk dibelanjakan.

              “Konsumsi pun akan meningkat jika masyarakat punya uang,” kata Esther.

              Secara terpisah, Peneliti Ekonomi Indef, Ahmad Heri Firdaus, mengatakan agar pemerintah tidak
              bisa  hanya  mengandalkan  program  pemulihan  ekonomi  untuk  mengantisipasi  meningkatnya
              angka penggangguran sebab anggarannya masih terbatas.

              “Perlu  upaya  lain  di  luar  fiskal,  salah  satunya  melakukan  vaksinasi  agar  dunia  usaha  dan
              masyarakat bisa beraktivitas secara normal kem­bali,” kata Heri.



                                                           41
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47