Page 187 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 JULI 2020
P. 187
JIKA RUU CIPTA KERJA TETAP DIBAHAS, KSPI ANCAM GELAR UNJUK RASA BESAR
POSBELITUNG.CO, JAKARTA - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal
mengancam akan melakukan aksi unjuk rasa yang lebih besar apabila DPR tidak memenuhi
tuntutan penghentian pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja.
Desakan penghentian pembahasan tersebut merupakan tuntutan dari aksi unjuk rasa yang
dilakukan KSPI di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (29/7/2020).
"Jika dalam aksi ini tuntutan buruh agar omnibus law tidak didengar, KSPI memastikan
bersama-sama dengan elemen buruh yang lain akan melakukan aksi besar-besaran," kata Said
melalui keterangan tertulisnya, Rabu (29/7/2020).
Said mengatakan, aksi besar-besaran tersebut akan melibatkan ratusan buruh dan akan
dilakukan saat DPR menggelar sidang paripurna Agustus mendatang.
Bahkan, lanjut dia, di kota-kita lain juga akan melakukan aksi besar-besaran terkait desakan
penghentian pembahasan RUU Cipta Kerja .
"Di mana buruh dari Jawa Barat, DKI, dan Banten akan memusatkan aksinya di DPR RI. Selain
itu, aksi juga akan dilakukan serentak di 15 provinsi yang lain," ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Badan Legislasi DPR, Willy Aditya mengatakan, DPR dan
pemerintah tidak akan menghentikan pembahasan RUU Cipta Kerja .
Ia menjelaskan, RUU Cipta Kerja merupakan RUU yang dirancang untuk menanggulangi krisis
akibat pandemi Covid-19.
"Kenapa dihentikan? Ini kan formula untuk kita keluar dari krisis. Tidak boleh kita ego sektoral
dalam situasi saat ini," kata Willy saat dihubungi, Rabu (29/7/2020).
Willy meminta kelompok buruh tidak hanya mementingkan kepentingannya sendiri.
Dia menegaskan, RUU Cipta Kerja merupakan solusi terhadap situasi krisis yang saat ini ada
di depan mata.
"Sekarang apa solusi kita keluar dari krisis ini? Kalau kita bicara ego sektoral, semua punya ego
untuk kepentingan masing-masing," tuturnya.
Kendati demikian, dia menyatakan, aksi unjuk rasa yang akan digelar massa buruh hari ini
merupakan hak konstitusional yang dilindungi undang-undang.
Willy pun mengatakan, Fraksi Partai Nasdem sejak awal meminta agar klaster ketenagakerjaan
dicabut dari draf RUU Cipta Kerja , agar pembahasan RUU berjalan mulus.
"Tentu kalau mereka demo, itu hak politik mereka. Kalau Nasdem sendiri sejak awal ingin klaster
ketenagakerjaan tidak dibahas, ditarik dari RUU Cipta Kerja ," ucap Willy. ( "KSPI Ancam Gelar
Unjuk Rasa Besar Jika RUU Cipta Kerja Tetap Dibahas".
186