Page 189 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 JULI 2020
P. 189

PARTAI DEMOKRAT INGATKAN JANGAN KESAMPINGKAN RAKYAT TERKAIT
              POLEMIK RUU CIPTA KERJA

              POSBELITUNG.CO, JAKARTA - Anggota DPR dari Fraksi  Partai Demokrat  , Didik Mukrianto,
              mengatakan,  DPR  dan  pemerintah  harus  betul-betul  mengakomodasi  aspirasi  masyarakat
              terhadap omnbus law  RUU Cipta Kerja  .

              Didik mengingatkan bahwa tujuan pembuatan suatu undang-undang ialah demi kepentingan
              rakyat , bukan demi kepentingan sekelompok orang.

              "Pemerintah dan DPR tidak boleh abai dengan aspirasi masyarakat, tidak boleh meninggalkan
              partisipasi publik," kata Didik dalam keterangan tertulis, Rabu (29/7/2020).

              Menurut Didik, kritik keras terhadap  RUU Cipta Kerja  saat ini karena sejak awal lahirnya naskah
              akademik  dan  draf  RUU  tersebut  sudah  cacat  konstitusi.  Ia  mengatakan,  pemerintah  tidak
              memberikan ruang yang cukup terhadap partisipasi publik dalam penyusunan naskah akademik
              dan draf RUU.

              Selain  itu,    RUU  Cipta  Kerja    dinilai  pragmatis  dan  pembahasannya  tidak  demokratis.  "RUU
              Ciptaker  ini  sangat  tidak  demokratis.  Karena  atas  nama  target  yang  cepat  dan  atas  nama
              investasi bisa menafikkan kepentingan, partisipasi dan masukan publik," ujar Didik.
              Didik pun mengatakan, DPR dan pemerintah sepatutnya mengelola kritik publik dengan baik
              dengan memberikan ruang aspirasi yang luas.

              Ia menyebut,  RUU Cipta Kerja  tidak bisa dibahas secara tergesa-gesa.

              "Untuk  menjawab  kekawatiran  publik  tersebut,  pemerintah  dan  DPR  harus  transparan  dan
              melibatkan publik sebanyak mungkin. UU harus dibahas dalam dengan suasana yang tenang,
              tanpa harus diburu-buru oleh waktu, apalagi kepentingan, karena UU harus dipastikan menjadi
              payung hukum dan melindungi kepentingan masyarakat," tutur dia.

              Anggota  Komisi  III  itu  mengingatkan  agar  DPR  dan  pemerintah  hati-hati  dalam  melakukan
              pembahasan  RUU Cipta Kerja  . Didik khawatir     RUU Cipta Kerja  hanya akan memberikan
              keuntungan bagi kelompok tertentu, tetapi tidak bagi masyarakat luas.

              "UU  yang  dibahas  secara  tidak  terbuka,  terkesan  tertutup  dan  diburu-buru  waktu  bisa
              melahirkan  UU  yang  tidak  pro  kepentingan  rakyat  dan  berakhir  kepada  penolakan.  Lantas
              Presiden dan DPR yang dipilih oleh rakyat menjadi representasi kepentingan siapa?" ucap dia.

              Fraksi  Partai Demokrat  sendiri tidak terlibat dalam panitia kerja (Panja)  RUU Cipta Kerja  .
              Fraksi    Partai  Demokrat    beralasan,  semangat    RUU  Cipta  Kerja    tidak  berkaitan  dengan
              penanganan Covid-19 yang semestinya saat ini menjadi prioritas.
              Sementara itu, saat ini DPR dan pemerintah terus melanjutkan pembahasan  RUU Cipta Kerja  .

              Bertalian dengan itu, hari ini massa buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja
              Indonesia (KSPI) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta.

              Mereka menyesalkan sikap DPR dan pemerintah yang terus melanjutkan pembahasan  RUU
              Cipta Kerja  . Massa menuntut pembahasan  RUU Cipta Kerja  segera dihentikan.
              "Meminta agar pembahasan omnibus law dihentikan. Sebaiknya pemerintah dan DPR RI fokus
              untuk menyelamatkan ekonomi dengan mencegah darurat PHK yang saat ini sudah terlihat di
              depan mata," kata Presiden KSPI, Said Iqbal dalam keterangan tertulis. (  "Polemik RUU Cipta
              Kerja, Partai Demokrat: Jangan Kesampingkan Rakyat".

                                                           188
   184   185   186   187   188   189   190   191   192   193   194