Page 227 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 JULI 2020
P. 227

transportasi umum dari dan ke kantor. Dewi mengingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan
              saat masyarakat menggunakan transportasi umum.

              "Bisa jadi 2 hal. Pertama, bisa jadi di perkantoran ada yang positif. Mungkin positifnya bukan di
              kantor, mungkin positif entah dari rumahnya sudah dapat, di perjalanan, naik kendaraan umum.
              Itulah  kenapa  kita  harus  waspada,  terutama  yang  menggunakan  moda  transportasi  umum
              bersama seperti  KRL  ,  MRT  ," kata Dewi dalam diskusi yang disiarkan di saluran YouTube
              BNPB  , Rabu (29/7/2020).
              Tim pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dr Dewi Nur Aisyah. (Foto: Dok.
              BNPB)    "Bisa  jadi  ada  yang  tertular  di  kantor,  tapi  asalnya  bukan  dari  kantornya,  tapi  dari
              perjalanan dia menuju kantor atau misalnya ketika ada di rumah," imbuh Dewi.

              Dewi  menyarankan  masyarakat  yang  bekerja  di  kantor  untuk  selalu  disiplin  akan  protokol
              kesehatan  seperti  menjaga  jarak,  tangan  dengan  kondisi  steril,  dan  menjaga  jarak.  Jika
              memungkinkan, jendela di kantor disarankan untuk dibuka untuk sirkulasi. Kapasitas pekerja
              yang masuk ke kantor disarankan maksimal 50% atau lebih rendah.

              "Kalau ruangan ada ruangan yang jendelanya bisa dibuka, itu dibuka saja. Sirkulasi juga berjalan
              bagus. Pastikan juga kapasitas kantor jangan padat-padat juga, kalau bisa makanya disarankan
              50%. Kalau bisa lebih rendah lagi bagus banget, 25% misalnya. Maka ini bisa mengurangi risiko
              penularan di kantor," kata Dewi.
              Dari paparan yang disampaikan, berikut upaya yang perlu dilakukan di perkantoran:

              1.  Jika bisa  WFH  , maka lakukan WFH.
              2.  Jika harus masuk kantor, pastikan kapasitasnya 50% (alur waktu shift masuk kantor dan
                  WFH antar-karyawan)  3. Lakukan shift kedatangan dengan jeda 1,5 sampai 2 jam.
              3.  Makan siang jangan menumpuk di kantin.
              4.  Pastikan sirkulasi udara di ruangan berjalan lancar.
              5.  Pastikan  kantor  menerapkan  protokol  kesehatan  dan  menyediakan  fasilitas  untuk
                  menunjang penerapan  protokol kesehatan  .
              6.  Berikan tugas kepada HSE Officer untuk menjadi tim pengawas.
              7.  Setiap lantai ada tim pengawas (jika memungkinkan).
              8.  Pelayanan kesehatan standar dan pemeriksaan dapat dilakukan secara berkala.
              9.  Jika ditemukan kasus positif, wajib melakukan contact tracing dengan baik.
              10. Tingkatkan kewaspadaan saat naik kendaraan umum menuju dan pulang dari kantor.
              11. Sesampainya di rumah, langsung mandi dan berganti pakaian.
              12. Pemerintah Daerah harus melakukan monitoring dan evaluasi di setiap kantor.
              13. Kantor harus transparan dalam menyampaikan kondisi perkantorannya.

              Gambaran  kasus  Corona  di  perkantoran  Jakarta  ini  disebut  Dewi  harus  menjadi  peringatan
              bahwa mematuhi protokol kesehatan itu penting. Berikut ini data klaster perkantoran Jakarta:
              Kementerian: 20 klaster, 139 kasus  Badan/lembaga: 10 klaster, 25 kasus  Kantor di lingkungan
              Pemda DKI  : 34 klaster, 141 kasus  Kepolisian: 1 klaster, 4 kasus  BUMN: 8 klaster, 35 kasus
              Swasta: 14 klaster, 92 kasus  (dkp/fjp)  virus corona  covid-19  klaster perkantoran  klaster
              perkantoran jakarta  satgas penanganan covid-19  transportasi umum  dewi nur aisyah.











                                                           226
   222   223   224   225   226   227   228   229   230   231   232