Page 46 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 JULI 2020
P. 46

"Omnibus Law RUU Cipta Kerja yang ada saat ini upaya pemerintah untuk memulai lebih awal,
              sebelum kondisi normal kita harus menarik perhatian dan investasi-investasi baru," kata Wihana
              dalam  diskusi  virtual  bertajuk  "Solusi  Membangkitkan  Ekonomi  di  Tengah  Pandemi"  yang
              diadakan Joglosemar Institute, Rabu.

              Menurut dia, harus diakui bahwa pemerintah saat ini perlu mencari paradigma baru di masa
              pandemi ini, yang pemikirannya tidak bisa seperti di saat masa normal, namun juga harus di
              masa krisis.
              Dia mengatakan, permasalahan kompleks soal investasi yang dihadapi Indonesia sekarang ini,
              seperti regulasi yang tumpang tindih serta birokrasi yang menyebabkan macetnya investasi,
              sehingga perlu diselesaikan segera.

              "Meski awalnya ini dirancang ideal untuk masa sebelum pandemi untuk mendorong  aggregate
              demand    ,  tapi  bukan berarti  kita bisa  bersantai.  Harus  ada pemikiran bagaimana  kita bisa
              bersaing dengan negara-negara tetangga, sementara peringkat kemudahan berbisnis kita masih
              tertinggal," kata Wihana.

              Staf  khusus  Kementerian  Perhubungan  ini  juga  menyoroti  istilah  investasi  tidak  bisa  dilihat
              hanya  sebagai  investasi  asing  saja.  Karena  itu,  dia  menilai  RUU  Cipta  Kerja  juga  memiliki
              semangat untuk mendorong investasi lokal yang basisnya ekonomi masyarakat.

              "Justru dalam regulasi ini ada batasan-batasan.

              Policy  dan  rule of the game  -nya coba diselaraskan agar investasi lokal juga terdorong dan
              terakselerasi," kata Wihana.

              Sementara  itu,  ekonom  dari  Universitas  Muhammadiyah  Yogyakarta  (UMY)  Ahmad  Ma'ruf
              mengatakan bahwa semangat RUU Cipta Kerja yang kini sedang dibahas pemerintah bersama
              DPR ini justru bisa mengakselerasi dan menstimulus ekonomi rakyat.
              "Tidak  hanya  pro-investor  besar,  RUU  Cipta  Kerja  ini  juga  sangat  pro-investor  lokal  yang
              skalanya ekonomi rakyat. Regulasi dibabat untuk melihat kepentingan di lapangan langsung,"
              kata Maruf.

              Apalagi, kata dia, dalam mengurus perizinan saat ini, harus diakui sangat sulit, hal itu karena
              persyaratan-persyaratan  untuk  memulai  usaha  itu  juga  seringkali  tidak  sesuai  dengan  skala
              usaha yang ada, dan ini menjadi momok bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

              "UMKM kita saat ini tidak mudah untuk bisa memulai kembali. Dengan regulasi yang ada saat
              ini, UMKM harus membuat UKL/UPL atau bahkan AMDAL, ya pastinya tidak mampu. Justru RUU
              Cipta Kerja ini mengedepankan peranan negara untuk masyarakat," katanya..





















                                                           45
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51