Page 30 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 JANUARI 2021
P. 30

PRESIDEN KSPI SEBUT MENAKER HANYA CORONG PENGUSAHA

              Memprotes surat edaran (SE) resmi Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) soal tidak naiknya upah
              minimum provinsi (UMP) dan upah minimum kabupaten/kota (UMK) 2021, Konfederasi Serikat
              Pekerja Indonesia (KSPI) menekankan bahwa pihaknya tidak bisa bersimpati kepada Menaker
              Ida Fauziyah.

              "Kami sama sekali tidak bisa bersimpati dengan Menaker soal UMP maupun UMK itu. Semua
              keputusan, baik SE dan bahkan rencana RPP Pengupahan untuk UU Cipta Kerja, tidak melibatkan
              unsur buruh baik dalam Tripartit Nasional maupun Dewan Pengupahan Nasional," ucap Presiden
              KSPI Said Iqbal dalam IDX Channel Market Review Live di Jakarta, Kamis (14/1/2021). (

              Said menyebutkan bahwa dalam Dewan Pengupahan Nasional, KSPI memiliki satu wakil. Begitu
              pula dengan wakil dari Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) dan Konfederasi Serikat Pekerja
              Seluruh Indonesia (KSPSI).

              "Bayangkan, tiga dari lima wakil buruh tidak pernah terlibat dalam pembahasan dewan. Maka
              dari itu tidak fair ketika dinyatakan 'clean' bahwa buruh sudah dilibatkan, contoh paling gampang
              soal UMP dan UMK 2021 itu," ungkapnya.

              Dia menyebutkan, KSPI tidak mengapresiasi cara kerja Menaker karena mengabaikan hak buruh
              dan mementingkan kepentingan pengusaha. Cara itu yang menimbulkan perlawanan dari para
              gubernur  yang  tetap  menaikkan  UMP  2021.  (  B  aca  juga:Hendra/Ahsan  Tantang  Unggulan
              Ketujuh Korea di Perempat Final Thailand Open 2021 ) "Hentikan retorika Menaker yang juga
              merugikan  Pak  Jokowi  soal  perburuhan,  karena  Menaker  ini  seperti  corong  pengusaha.  Kita
              berharap ke depannya bangunlah komunikasi melalui tripartit dan dewan pengupahan nasional,"
              tandasnya.

              Said juga menyebutkan, pihaknya paham bahwa kondisi pandemi Covid-19 ini menyulitkan bagi
              semua pihak, tak terkecuali para pengusaha dan buruh. "Kami hanya ingin komunikasi yang
              jujur," pungkasnya. (uka).







































                                                           29
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35