Page 70 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 MARET 2021
P. 70

ketenagakerjaan, di tengah adanya harapan setelah proses vaksinasi COVID-19 telah dimulai
              pada awal 2021.
              Dia  menegaskan  perluasan  kesempatan  kerja  itu  akan  dilakukan  dengan  peningkatan
              kompetensi melalui berbagai kegiatan di Balai Latihan Kerja baik yang berada di pusat maupun
              daerah.

              Selain itu, Kemnaker juga akan terus mengintensifkan program Padat Karya Infrastruktur dan
              Tenaga Kerja Mandiri (TKM) dan berbagai kegiatan lain yang bersifat meluaskan kesempatan
              kerja.

              Kemnaker menargetkan program pelatihan di BLK tidak hanya untuk menyelesaikan masalah
              klasik ketenagakerjaan seperti daya saing dan produktivitas yang masih kalah dengan negara
              lain, tapi juga mencapai link and match ketenagakerjaan di mana mengembangkan kompetensi
              yang dibutuhkan pasar kerja.

              Terkait  pelatihan,  Sekretaris  Jenderal  Kemnaker  Anwar  Sanusi  juga  mengatakan  bahwa
              Kemnaker  berusaha  meminimalkan  peningkatan  angka  pengangguran  di  tengah  pandemi
              COVID-19.

              Untuk pelatihan, diterapkan sistem pelatihan campuran dan fokus untuk mendorong kesempatan
              kerja serta kewirausahaan. Kemnaker juga akan terus melakukan koordinasi dengan perusahaan
              terkait  wajib  lapor  ketenagakerjaan,  guna  mengetahui  kondisi  ketenagakerjaan  di  setiap
              perusahaan yang terintegrasi dalam platform SISNAKER.

              "Pelatihan yang dikembangkan disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja lokal dan mendorong
              minat  masyarakat  untuk  berwirausaha,  yang  pada  akhirnya  dapat  menekan  angka
              pengangguran, serta memulihkan perekonomian tenaga kerja," kata Anwar.

              Dalam sektor jaminan sosial ketenagakerjaan, tahun ini dikeluarkan peraturan pemerintah (PP)
              Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) yang merupakan aturan turunan dari UU Cipta Kerja.

              JKP akan dijalankan oleh BPJS Ketenagakerjaan dan akan memberikan manfaat bagi peserta
              yang terkena pemutusan hubungan kerja, dengan syarat sudah terdaftar menjadi peserta selama
              24 bulan bermasa iuran 12 bulan dan membayar iuran berturut-turut selama tiga bulan.

              JKP akan disalurkan dalam bentuk uang tunai maksimal enam bulan, akses informasi pasar kerja
              dan  pelatihan  yang  diselenggarakan  BPJAMSOSTEK.  Dalam  aturan  itu,  pengusaha  wajib
              mendaftarkan pekerjanya sebagai peserta JKP.

              Semua upaya ini diharapkan mampu membantu pekerja dan pemberi kerja untuk lebih tangguh
              dalam menghadapi pandemi hingga mampu ke luar dalam segala kesulitan yang mengikutinya.





















                                                           69
   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75